Berita Sumut

Musim Penghujan, BPBD Sumut Imbau Warga Waspadai Resiko Banjir dan Longsor

BPBD Provinsi Sumatra Utara mengingatkan warga Sumut untuk tetap waspada terhadap resiko bencana banjir dan longsor di musim hujan.

HO/Tribun Medan
ILUSTRASI bencana longsor 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Utara mengingatkan warga Sumut untuk tetap waspada terhadap resiko bencana banjir dan longsor di musim hujan.

Sekretaris BPBD Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan, berdasarkan data dari BMKG, beberapa wilayah di Sumut termasuk wilayah berpotensi rendah dan menengah bencana banjir.

Baca juga: Baru Beberapa Hari Surut, Beberapa Kecamatan di Sergai Banjir Lagi, Warga Mulai Kembali Mengungsi

"Pada umumnya potensi tingkat bahaya banjir di wilayah Sumatera Utara (Sumut) di Desember 2022 masuk kategori Rendah hingga Menengah," ujar Aris, Sabtu (10/12/2022).

Adapun secara rinci daerah-daerah yang mempunyai Potensi Banjir Rendah terdapat Kabupaten Asahan, Batubara, Deliserdang, Karo, Kota Binjai, Medan, Tanjungbalai, Tebingtinggi, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, Langkat, Samosir, Serdangbedagai, Simalungun, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir.

Banjir masih menggenangi jalan penghubung Kecamatan yang ada di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdangbedagai, Rabu (23/11/2022)
Banjir masih menggenangi jalan penghubung Kecamatan yang ada di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdangbedagai, Rabu (23/11/2022) (Tribun Medan/Anugrah Nasution)

Sedangkan untuk daerah-daerah yang mempunyai Potensi Banjir Menengah terdapat di Kabupaten Asahan, Batubara, Deliserdang, Karo, Kota Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padangsidimpuan, Pematangsiantar, Tebingtinggi, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailingnatal, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Padanglawas, Padanglawas Utara, Serdangbedagai, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah.

Sementara itu, pada umumnya untuk potensi tingkat bahaya longsor di wilayah Sumut masuk kategori Menengah hingga Tinggi. 

Secara rinci daerah-daerah yang mempunyai Potensi Tinggi terdapat di Kabupaten Asahan, Dairi, Deliserdang, Humbang Hasundutan, Karo, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailingnatal, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Padanglawas, Padanglawas Utara, Padangsidimpuan, Pakpak Bharat, Samosir, Serdangbedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba.

Aris Yudhariansyah meminta agar warga lebih waspada menghadapi kemungkinan resiko bencana.

"Untuk warga bisa mengantisipasi hal ini dengan menunda bepergian ke wilayah resiko tinggi. Kemudian juga melakukan mitigasi bencana," katanya.

Dikatakan Aris, pihaknya saat ini juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat tata cara menghadapi situasi bencana.

“Kita terus bersiap terutama di musim penghujan. Upaya kita juga saat ini adalah mitigasi, termasuk peringatan dini, edukasi dan sosialisasi karena kita hidup berdampingan dengan bencana alam,” ucapnya.

Adapun dalam upaya penanggulangan bencana di daerah ini sebelumnya telah ditetapkan delapan zona wilayah penanggulangan bencana, dengan tujuan mempercepat respons terhadap bencana yang terjadi di Sumut.

Zonasi wilayah tersebut yaitu, zona 1 berpusat di Kota Medan, zona 2 di Serdangbedagai, zona 3 Kabupaten Labuhanbatu, zona 4 Padanglawas Utara (Paluta), zona 5 Mandailingnatal (Madina), zona 6 Tapanuli Utara (Taput), zona 7 Dairi dan zona 8 Gunungsitoli.

Baca juga: Sungai Kualanamu Meluap, Ribuan Rumah di Kecamatan Lubukpakam Terendam Banjir

Setiap zona memiliki tim terpadu yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI/Polri, lembaga/instansi teknis dan relawan. 

“Diharapkan zonasi ini bisa mempercepat pertolongan korban bencana alam,” pungkasnya. 

(cr14/tribun-medan.com)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved