Opini Online
Ulasan Filosofis Kebudayaan Simbol Gerakan Tangan dalam Tari Tor-tor Budaya Batak Toba
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat pluralitas yang memiliki aneka ragam kebudayaan
Tari Tor-Tor juga berpengaruh dalam kehidupan memasyarakat Batak Toba dimana mereka sangat menghargai dan menghormati masyarakat etnis lainnya, terutama yang mereka yang berusia lebih tua. Hal ini mengindikasikan suatu proses humanisasi masyarakat Batak Toba. Walaupun memiliki nada suara berbicara yang kuat, masyarakat Batak Toba menunjukkan bagaimana kelembutan diri mereka yang terdalam (jiwa). Oleh karena itu, Tari Tor-Tor menjadi suatu budaya yang khas dan unik milik masyarakat Batak Toba yang menyimbolkan kelembutan diri mereka yang terdalam (jiwa).
CATATAN KRITIS
Kesenian Nusantara dimulai dan diutamakan untuk menunjukan kepercayaan, agama serta ritus-ritus dan religius. Begitu juga dengan seni tari, setiap tari yang ada di Nusantara memiliki maksud dan tujuan untuk menghormati roh leluhur dan menunjukkan eksistensi kebudayaan yang beraneka ragam yang ada di Nusantara.
Begitu pula dengan seni tari Tor-tor dalam budaya masyarakat Batak Toba. Setiap tarian yang dilaksanakan dalam setiap upacara selalu diarahkan kepada hal-hal yang metafisis, yakni roh leluhur yang dipercayai oleh mereka. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Nusantara khususnya dalam budaya Batak Toba, sangat menghormati roh leluhur dan kebudayaan mereka sebagai bagian dari masyarakat Nusantara orisinal. Namun, perlu diingat juga bahwa Tari Tor-Tor dalam masyarakat Batak Toba juga merupakan sebuah seni untuk memanusiakan tidak masyarakat Batak Toba, tetapi juga siapa saja yang mencoba mempraktikkannya.
BIBLIOGRAFI
A. Marbun, M. dan T. Hutapea, I. M. Kamus Budaya Batak Toba. Jakarta: Balai Pustaka, 1987.
Forshee, Jill. Culture and Customs of Indonesia. London: Green Wood Press, 2006.
Gunawan, L. A. S. Filsafat Nusantara. Yogyakarta: Kanisius, 2020.
Takari, Muhammad, dkk. Masyarakat dan Kesenian di Indonesia. Medan: Studia Kultura, 2008.
The New Encyclopaedia Britannica. U.S.A.: Encyclopaedia Britannica, Inc., 1986.
Warneck, J. Kamus Batak Toba Indonesia. Diterjemahkan oleh Leo Joosten. Medan: Bina Media, 2001.
[1] Budaya Indonesia mencakup budaya pemburu dan penjelajah yang tinggal di hutan, petani padi, nelayan, pengrajin desa, pekerja pabrik, intelektual, seniman, industrialis kaya, pedagang kaki lima, dan tuna wisma. Lih. Jill Forshee, Culture and Customs of Indonesia (London: Green Wood Press, 2006), hlm. xi.
[2] Muhammad Takari, dkk, Masyarakat dan Kesenian di Indonesia (Medan: Studia Kultura, 2008), hlm. 12.
[3] Muhammad Takari, dkk, Masyarakat dan Kesenian…, hlm. 7.
[4] The New Encyclopaedia Britannica (U.S.A.: Encyclopaedia Britannica, Inc, 1986), hlm. 423.
[5] L. A. S. Gunawan, Filsafat Nusantara (Yogyakarta: Kanisius, 2020), hlm. 32-33.
[6] J. Warneck, Kamus Batak Toba Indonesia, diterjemahkan oleh Leo Joosten (Medan: Bina Media, 2001), hlm. 356.
[7] M. A Marbun dan I. M. T. Hutapea, Kamus Budaya Batak Toba (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), hlm. 181.