Brigadir J Ditembak Mati

TERUNGKAP Tembakan Terakhir di Kepala Yosua yang Ternyata Mengakibatkan Kematian

Ade Firmansyah mengatakan ada dua luka tembak yang mengakibatkan kematian bagi Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Editor: AbdiTumanggor
tangkapan layar video
Ahli Forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan ada dua luka tembak yang mengakibatkan kematian bagi Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Hal yang sama dikemukakan Ahli Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Farah Primadani Kauro yang melakukan autopsi pertama kali pada jenazah Yosua. Keterangan itu disampaikan Ade Firmansyah Sugiharto dan Farah Primadani Kauro yang dihadirkan sebagai Ahli Forensik dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022). 

Jaksa pun meminta ahli untuk menjelaskan lebih spesifik tujuh luka masuk yang ada di tubuh Brigadir Yosua sebagaimana hasil pemeriksaan.

“Yang pertama dari atas ke bawah kami menemukan satu luka tembak masuk di kepala bagian belakang sisi kiri, kemudian di bibir bawah sisi kiri, kemudian di puncak bahu kanan,” papar Farah.

“Kemudian di dada sisi kanan, di pergelangan tangan kiri sisi belakang serta di kelopak bawah mata kanan dan terakhir di jari manis tangan kiri untuk luka tembak masuk,” terang dia.

“Kalau luka tembak keluar?” tanya Jaksa lagi.

“Kami temukan di puncak hidung, kemudian di leher sisi kanan, di lengan atas kanan sisi luar, di pergelangan tangan kiri sisi depan, serta di jari manis tangan kiri tapi sisi dalam,” jelas Farah.

Hal yang Sama dijelaskan Ade Firmansyah

Hal yang sama dikemukakan Ahli Forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ade Firmansyah Sugiharto.

Ade mengatakan ada dua luka tembak yang mengakibatkan kematian bagi Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

“Kami lihat ada dua tembakan pada posisi yang fatal, yaitu di dada sisi kanan, karena luka tersebut kami temukan menembus paru kanan sehingga dapat dibayangkan sesuai keilmuan kedokteran bahwa itu akan menimbulkan pendarahan di rongga dada,” jelas Ade Firmansyah.

“Pada saat pemeriksaan memang betul kami sudah tidak menemukan lagi darah tersebut karena jenazah tersebut sudah diautopsi sebelumnya jadi sudah dievakuasi dan diperiksa,” tambah Ade.

Selain di rongga dada kanan, Ade menambahkan tembakan masuk yang menjadi penyebab kematian Yosua adalah di bagian kepala belakang Yosua.

“Yang fatal lagi adalah pada kepala belakang sisi kiri karena pada jalur lintasannya dia akan mengenai batang otak sehingga itu bersifat fatal dan dapat menimbulkan kematian yang bersifat seketika,” ujar Ade.

Dalam keterangannya, Ade memastikan berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa tidak ada luka selain luka tembak di tubuh Yosua. “Tidak ada luka-luka lain selain luka tembak,” ujar Ade.

Yang membedakan dalam keterangan Ahli Forensik adalah jumlah luka tembak masuk dan keluar ke tubuh Yosua.

Jika Ahli Forensik RS Bhayangkara Polri, Farah Primadani Kauro, menuturkan ada 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak keluar tidak demikian dengan Ahli Forensik Ade Firmansyah.

Ade mengatakan pada tubuh Yosua terdapat 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak keluar karena selebihnya adalah rekoset.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved