Materi Belajar

Seni Membuat Kerajinan Tangan Teknik Bubut, Teknik Las, Teknik Ukir, Teknik Menganyam

Seni membuat kerajinan tangan dari bahan padat menjadi topik bahasan yang akan dibahas pada artikel di bawah ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
Ho / Tribun
Seni Membuat Kerajinan Tangan Teknik Bubut, Teknik Las, Teknik Ukir, Teknik Menganyam 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Seni membuat kerajinan tangan dari bahan padat menjadi topik bahasan yang akan dibahas pada artikel di bawah ini. Topik ini termasuk dalam kategori materi Seni Budaya dan Teknologi (SBK) yang banyak terdapat pada materi kelas XI dan XII beserta kelas kewirausahaan tingkat perguruan tinggi. Adapun sub pembahasannya sebagai berikut

  1. Teknik bubut.
  2. Teknik las.
  3. Teknik ukir.
  4. Teknik menganyam.

Seni membuat kerajinan dari bahan keras

Berikut adalah teknik membuat kerajinan dari bahan keras, dan Anda dapat mempelajarinya lebih lanjut sebagai berikut: Namun sebelum membaca lebih jauh tentang seni membuat kerajinan tangan dari bahan keras, ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu apa itu kerajinan tangan dari bahan keras.

Teknologi pembuatan kerajinan dari bahan padat adalah sebagai berikut.

Teknik bubut

Pembubutan adalah proses menjepit benda kerja dengan memutarnya untuk membuat sayatan kemudian menerapkannya pada pahat yang bergerak sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerak rotasi benda kerja disebut gerak potong relatif, dan gerak translasi pahat disebut gerak makan.

Dengan mengatur rasio kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi alat, berbagai utas dengan rentang ukuran berbeda dibuat. Ini dapat dilakukan dengan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dan poros sekrup.

Teknik las

Pengelasan adalah suatu teknik penyambungan logam dimana penyambungan menerus dibuat dengan melebur sebagian logam dasar dan logam pengisi, dengan atau tanpa penerapan tekanan dan dengan atau tanpa penggunaan logam tambahan. Meski prosedur pengelasan terlihat sangat sederhana, namun sebenarnya membutuhkan keahlian khusus. Oleh karena itu, pengelasan harus dibarengi dengan ilmu atau wawasan.

Teknik ukiran

Ukiran adalah kegiatan menggores, mengukir, atau mengukir pola ke permukaan benda yang diukir. Awalnya, teknik ukiran ini digunakan untuk membuat barang dan benda rumah tangga dari tembikar atau kayu. Benda-benda ini diukir dengan pola geometris seperti:

  1. Tumpal.
  2. Lingkaran.
  3. Garis.
  4. Swastika.
  5. Zig-zag.
  6. Segitiga.

Biasanya, ukiran ini digunakan sebagai hiasan dan mengandung makna simbolis dan religius. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis potongan:

  1. Ukiran tembus (krawangan).
  2. Ukiran rendah.
  3. Ukiran tinggi (timbul).
  4. Ukiran utuh.

Sebuah karya seni ukir memiliki beberapa ciri yang dapat digambarkan sebagai berikut:

a. fungsi hias

Fitur dekoratif adalah bagian yang dibuat hanya untuk tujuan dekoratif dan tidak memiliki arti khusus.

c. fungsi magis

Fungsi magis adalah benda yang mengandung simbol dan fungsi tertentu sebagai benda magis yang erat hubungannya dengan suatu kepercayaan atau sering disebut dengan spiritual.

c. fungsi simbolik

Fungsi simboliknya adalah seni ukir tradisional yang tidak hanya berfungsi sebagai hiasan tetapi juga melambangkan hal-hal tertentu yang berkaitan dengan kerohanian.

d. fitur konstruksi

Fungsi arsitektur adalah suatu benda yang selain dekoratif juga berfungsi untuk menopang suatu bangunan.

e. fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi adalah bagian yang meningkatkan nilai jual suatu objek.

Teknik menganyam

Menganyam adalah teknik kerajinan yang membentuk pola tertentu dengan menyilangkan bagian benang lungsin (memanjang) dan benang pakan (melintang). Anyaman dapat dibagi menjadi empat jenis:

a. anyaman silang tunggal

Anyaman silang tunggal adalah anyaman yang memiliki dua sumbu yang saling tegak lurus atau miring.

b. anyaman silang ganda

Tenun silang ganda adalah teknik memasukkan dan menumpang dua benda datar dengan arah yang berbeda, yaitu benang pakan (arah horizontal) dan lungsin (arah memanjang). Perbedaannya adalah bahwa mereka adalah benda datar, yaitu memiliki benang pakan dan benang lungsin, dan tumpang tindih dengan satu sisi, bisa dua, tiga, empat, lima, dan seterusnya. Jadi Sehingga dikenal silangan ganda 2, silangan ganda 3, ganda 4, ganda 5 dan seterusnya sesuai dengan jumlah benda pipih di lompati dan disusupi.

c. anyaman 3 sumbu

Tenun 3 sumbu hampir sama dengan teknik anyaman silang. Namun, Anda hanya perlu mengingat bahwa benda datar yang disebut pakan dan lusi yang akan dianyam disusun dalam tiga arah. Teknik menenun ini menawarkan kesempatan untuk mendapatkan tenunan triaksial kasar dan tenunan triaksial padat, dengan pola heksagonal (heksagonal biasa) atau belah ketupat untuk mendapatkan tenunan triaksial yang padat.

d. anyaman 4 sumbu

Teknik menenun ini didasarkan pada prinsip memasukkan dan menumpangkan benda datar, yaitu benang pakan dan lungsi, ke arah yang berbeda. Ini mencakup lebih banyak objek datar dengan orientasi berbeda (empat sumbu). Jenis tenun 4-sumbu termasuk jenis tenun berlubang oktagonal (segi delapan biasa).

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved