Berita Sumut

Geram Usaha Pemandian Air Panasnya Sepi, Pengusaha Kolam Sidebu-debuk Datangi Lokasi Pungli

Kesal karena wisatawan menurun akibat Pungli, beberapa orang pengusaha pemandian air panas protes dengan mendatangi lokasi titik pengutipan ilegal.

Penulis: Muhammad Nasrul |
TRIBUN MEDAN/HO
Para pengusaha pemandian air panas Sidebuk-debuk mengarahkan kepada wisatawan agar tetap melintas tanpa adanya pengutipan. Hal ini dilakukan karena protes para pengusaha akibat adanya Pungli yang membuat kunjungan wisatawan menurun. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Kesal karena wisatawan menurun akibat pungli, beberapa orang pengusaha pemandian air panas protes.

Kekesalan mereka diluapkan dengan mendatangi langsung lokasi yang diduga acap kali menjadi titik pengutipan ilegal tersebut.

Baca juga: Empat Pria Diamankan di Batubara, Lakukan Pungli Bermoduskan Uang Parkir

Dari video yang didapat, tampak pengusaha pemandian mengarahkan kendaraan yang melintas agar langsung lewat tanpa ada pengutipan.

Para pengusaha tersebut, juga terlihat sembari merekam aktivitas di sana menggunakan telepon seluler mereka.

"Terus pak terus, pembersihan Pungli, terus pak. Supaya enggak ada lagi pungli. Kami sebagai pihak pengusaha merasa keberatan," ucap salah satu pengusaha kolam air panas.

Pada video tersebut, terihat wanita yang menggunakan baju berwarna merah mengungkapkan jika pengutipan tersebut dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Bahkan, dirinya menegaskan jika pengutipan ini dilakukan demi kepentingan pribadi.

"Pengutipan ini demi kepentingan pribadi," ucapnya.

Di dalam rekaman video tersebut, tampak personel Polres Tanah Karo juga berada di lokasi untuk mengamankan suasana.

Personel yang mengenakan rompi berwarna hijau tersebut, mengajak masyarakat ke lokasi yang diduga tempat Pungli.

Dari percakapan di video, diketahui oknum pelaku pungli sempat melakukan blokade jalan menuju ke lokasi pemandian air panas yang ada di Desa Semangat Gunung tersebut

Diduga, blokade tersebut dilakukan untuk menghalau wisatawan yang menolak dikutip uang pungli.

"Ditutup tadi jalannya pakai bambu, ada tiga orang. Kami bilang apa hak nya nutup jalan. Terus pergi dia," ucap pengelola lainnya.

Baca juga: Wali Kota Bobby Nasution Ingatkan Seluruh OPD Untuk Tidak Pungli dan Jual Beli Jabatan

Di ujung video tersebut, para pengelola pemandian air panas meminta kepada penegak hukum agar serius dalam memberantas pungli ini.

Pasalnya, jika kegiatan ini terus terjadi akan berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan yang membuat penghasilan para pengusaha pemandian air panas menjadi berkurang.

(mns/tribun-medan.com)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved