Berita TNI
Jokowi Blak-blakan Alasan Pilih Muhammad Ali Jabat KSAL daripada Pati TNI AL yang Lain
Presiden Jokowi memiliki pertimbangan khusus memilih Muhammad Ali menjadi KSAL, paling utama adalah rekam karir militer
TRIBUN-MEDAN.COM - Presiden Jokowi memiliki pertimbangan khusus memilih Muhammad Ali menjadi KSAL, paling utama adalah rekam karir militer.
Jokowi yakin pengalaman Muhammad Ali mampu menjaga batas negara kedaulatan Indonesia di laut, termasuk di wilayah Natuna.
Presiden juga meminta Muhammad Ali memordenisasi alutsista laut dengan memaksimalkan karya dalam negeri.
Laksamana Muhammad Ali mengawali karir militer di KRI Sigalu-857 setelah lulus dari AAL 1989 .
Setelah dari KRI Sigalu-857, Muhammad Ali berpindah-pindah kapal di antaranya Kapal Selam KRI Nanggala-402 dan KRI Pasopati-410.
Tugas terakhir Muhammad Ali sebelum menjabat KSAL adalah Pangkogabwilhan I.
Selengkapnya tonton video:
Profil Muhammad Ali
Muhammad Ali memulai karir militernya dengan masuk ke Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus pada tahun 1989.
Pria kelahiran 9 April 1967 tersebut pernah mengikuti sejumlah pendidikan militer diantaranya Dikpasiswa angkatan ke-2 (1990), Dikcawakkasel XXVII (1990—1991), Kursus Ausbildung Waffengerat U Boote 206 (kapal selam U-206 di Jerman (1997).
Beliau juga pernah menjalani Pendidikan Internasional PWO di Inggris (1998), Int. Submarine Warfaredi Inggris (1999), Diklapa II Koum angkatan ke-14 (2000), Sustekdikpa TNI AL (2001), Seskoal angkatan ke-40 (2003), Sus Danlanal TNI AL (2004), dan Lemhannas PPSA angkatan XXI (2017).
Diluar pendidikan kemiliteran, Muhammad Ali juga menuntaskan pendidikannya dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Magister Manajemen.
Tak hanya itu, Muhammad Ali juga dikenal aktif mengikuti simposium serta seminar nasional dan internasional di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Korea Selatan, Bangladesh, dan negara lainnya.
Selama menjalani karirnya dibidang militer, Muhammad Ali pernah menempati posisi penting. Tercatan beliau merupakan mantan Ajudan Wakil Presiden RI Boediono.
Setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL), tugas pertamanya ialah menjadi Perwira Departemen Operasi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sigalu-857 pada 1990.
Dua tahun berikutnya, tepatnya pada 1992, Ali berpindah dari kapal patroli cepat kelas attack ke kapal selam KRI Nanggala-402.
Di kapal selam ini, ia mengampu jabatan sebagai Asisten Perwira Divisi Ekasen. Ali berpindah dari kapal selam KRI Nanggala ke kapal selam KRI Pasopati-410 dengan jabatan sebagai Perwira Torpedo.
Muhammad Ali menduduki posisi tersebut selama dua tahun sebelum akhirnya kembali lagi ke kapal selam KRI Nanggala-402 sebagai Perwira Divisi Komunikasi (Padivkom) pada 1995 dan Kepala Departemen Leksen KRI Nanggala-402 pada 1996.
Setelah dua tahun menjabat sebagai Kepala Departemen Leksen KRI Nanggala-402, Muhammad Ali kemudian berkelana di luar kapal perang menjadi Pasops Satsel Koarmatim pada 2006, Pabandya Renstra Paban I Renstra Srena KSAL pada 2006 hingga 2009.
Saat berpangkat Laksamana Pertama, Muhammad Ali menjabat Pati Sahli KSAL Bidang Ekojemen pada 2015, Staf Khusus KSAL pada 2015, Danguskamlabar pada 2015-2017, dan Waasrena KSAL 2017 hingga tahun 2018.
Selanjunya saat berpangkat Laksamana Muda, Muhammad Ali dipercaya menjadi Gubernur AAL pada 2018-2019, Koorsahli KSAL pada 2019, Panglima Komando Armada I pada 2019 hingga 2020, dan Asrena KSAL pada 2020 hingga 2021.
Setelah itu, Ali mendapat promisi menjadi perwira bintang tiga dengan menjabat sebagai Pangkogabwilhan pada 2021. Setahun menjalani jabatannya tersebut, Muhammad Ali kemudian dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut per hari ini 28 Desember 2022.
Riwayat pendidikan muhammad Ali
- AAL angkatan ke-35 (1989)
- Dikpasiswa angkatan ke-2 (1990)
- Dikcawakkasel XXVII (1990—1991)
- Kursus Ausbildung Waffengerat U Boote 206 (kapal selam U-206 di Jerman (1997)
- Pendidikan Internasional PWO di Inggris (1998)
- Int. Submarine Warfaredi Inggris (1999)
- Diklapa II Koum angkatan ke-14 (2000)
- Sustekdikpa TNI AL (2001)
- Seskoal angkatan ke-40 (2003)
- Sus Danlanal TNI AL (2004)
- Lemhannas PPSA angkatan XXI (2017)
- S1 Ekonomi
- S2 Manajemen
(hen/tribun-medan.com)