TRIBUN WIKI
CERITA Hanna, Wanita Asal Simalungun Rayakan Natal &Tahun Baru di Jerman, Ada Tradisi Bagi Kado Unik
Namun, berbeda dengan Hanna Santika Tinambunan yang harus menghabiskan natal dan tahun barunya jauh dari keluarga tercinta.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Moment natal dan tahun baru adalah yang paling dinanti, bagi seluruh umat nasrani baik Kristen maupun Katolik begitu antusias menyambut datangnya Natal.
Tahun baru juga selalu identik dengan momentum berkumpul dengan keluarga.
Namun, berbeda dengan Hanna Santika Tinambunan yang harus menghabiskan natal dan tahun barunya jauh dari keluarga tercinta.
Dirinya yang sedang mengikuti program Aupair yang mengharuskannya untuk melewati natal dan tahun baru tahun ini di Jerman.
Baca juga: Sosok Kang Alam, Ayah Norma Korban Perselingkuhan Istri dan Menantu, Terima Pil Pahit Bercerai!
Menemukan ragam budaya yang jauh berbeda dengan asal daerahnya di Simalungun membuat Hanna banyak belajar akan budaya.
"Bedanya kalau disini merayakan natal itu bukan tepat di tanggal 25 nya, jadi di hari H adalah moment bersama keluarga sedangkan ibadah dilaksanakan pada hari sebelumnya," ujar Hanna kepada Tribun, Minggu (1/1/2023).
Gadis berusia 23 tahun itu bercerita orang Jerman tidak menyebut malam tahun baru dengan new year’s eve atau Neuesjahrsabend, tapi malam Silvester.
Hal tersebut demi mengingat malam kematian Paus Saint Sylvester yang meninggal pada tanggal 31 Desember. Saint Silvester adalah Paus yang memimpin Gereja Katolik di Vatican pada tahun 314-335.
Untuk umat Kristen di Jerman, perayaan hari Sylvester ini bertepatan dengan malam tahun baru, makanya mereka menyebutnya Silvester’s day, tapi untuk Kristen orthodox misalnya, mereka merayakan hari Sylvester pada tanggal 2 Januari.
Uniknya lagi orang-orang Jerman selalu menyediakan kado sejak tanggal 1 Desember untuk anaknya.
Setiap anak dapat mengambil 1 kado di setiap harinya hingga tanggal 24 Desember.
"Uniknya disini di setiap rumah bakal sediakan kado mulai tanggal 1, Desember dan setiap anak akan ambil 1 kado setiap harinya," jelasnya.
Ada hal menarik lainnya di bulan Desember, di setiap tanggal 06 Desember masyarakat Jerman merayakan Nikolaustag atau Hari Santo Nikolas.
Di hari itu anak-anak biasanya membersihkan sepatu mereka sebelum tanggal 06 Desember.
Baca juga: Sosok Kang Alam, Ayah Norma Korban Perselingkuhan Istri dan Menantu, Hancur Hatinya Kini Bercerai
Lalu tepat pada tanggal 6 Desember, sepatu yang telah dibersihkan akan terisi dengan hadiah seperti coklat atau permen.
Hari ini menjadi pesta yang dirayakan untuk memperingati orang kudus Santo Nikolaus yang adalah seorang Uskup yang pernah hidup pada abad 3. Santo Nikolaus dikenal sebagai seorang yang murah hati dan suka menolong.
Sosok ini yang sering disebut dengan Santa Claus, Nikolaustag, Santa Klaus atau Sinterklas memang dirayakan dalam liturgi gereja Katolik tiap 6 Desember.
Tentu ada kerinduan besar untuk Hanna kepada keluarganya, momentum natal dan tahun baru yang biasanya berkumpul dengan keluarga harus Hanna Lewatkan sendiri di negeri orang.
"Ya lewati rindu dengan keluarga melalui video call lah, walaupun disini banyak cerita, tapi tetap rindu keluarga itu pasti," ungkapnya.
(cr26/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.