Penipuan
Tampang Purna IPDN Si Calo Penipu 670 Juta yang Iming-imingi Bisa Masukkan Orang ke IPDN
Odi yang kini bertugas di Dirjen Pemerintahan Desa Subdit Wilayah III Kemendagri, itu pun telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sumut.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Purna Institut Pemerintahan Dalam Negri (IPDN), bernama Odi Satria Nugraha dipolisikan, setelah menjadi diduga calo dan menipu korbannya hingga ratusan juta rupiah.
Odi yang kini bertugas di Dirjen Pemerintahan Desa Subdit Wilayah III Kemendagri, itu pun telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sumut.
Menurut pelapor, Chairunisa Nasution, modus pelaku yakni menjanjikan adiknya berinisial SS untuk masuk ke sekolah IPDN, dengan imbalan sejumlah uang tunai.
Baca juga: Daftar Lengkap Nama dan Jabatan 19 Pejabat yang Baru saja Dilantik Wali Kota Bobby Nasution
Ia mengaku, telah mengalami kerugian mencapai Rp 670 juga yang disetorkan kepada pelaku.
"Pelaku ini mengaku dirinya adalah tangan kanan Kepala BKN, sehingga dengan mudah bisa memasukkan orang menjadi Calon Praja IPDN 2022 dan PPPK 2023," kata Chairunisa kepada Tribun Medan, Senin (2/1/2023).

Chairunisa mengatakan, awalnya pelaku menawarkan dengan jumlah uang sebesar Rp 550 juta dan menjanjikan adiknya akan lolos dal seleksi IPDN, saat rekrutmen tahun 2022 silam.
Namun, ketika itu keluarganya sempat menolak tawaran dari pelaku.
Baca juga: Risma Syok dan Gemetar Tahu Suami dan Ibunya Berzina, 2 Pelaku Bejat Diarak Warga
"Keluarga sempat nolak. Tapi pelaku bilang bisa pakai yang muka sebesar 10 persen," sebutnya.
Dikatakannya, karena bujuk rayu dari pelaku akhirnya keluarga korban pun percaya dengan pelaku.
Chairunisa membeberkan, pelaku kemudian meminta sejumlah uang tersebut dengan cara bertahap, mulai dari angka Rp 300 juta hingga Rp 550 juta.
"Pelaku ini minta transfer berkala, sampai total Rp 670 juta itu udah masuk biaya PPPK 2023. Karena dia paksa aku dengan bilang sudah ditagih sama Kepala BKN uangnya," ujarnya.
Dia mengatakan, setelah menyetorkan ratusan juta kepada pelaku, ternyata adiknya tidak terdaftar dalam lampiran peserta yang lolos.
"Aku sempat tanya ke dia, kenapa nggak ada nama adik ku. Tapi dia dalih, memang sengaja nggak dimasukkan karena mau dilompatin langsung ke tahap pantukhir, alasannya karena titipan," ungkapnya.
Setelah itu, ia mengatakan pelaku kembali meminta uang kepada keluarga korban dengan nilai Rp 550 juta, dengan alasan agar bisa menggeser peserta lain.
"Alibinya mau nimpa anak jenderal dari Mabes Polri, yang juga ikut dal seleksi itu," bebernya.
Daftar Lengkap 5 Nama Komplotan Penipu Modus Hipnotis antar Pulau Jawa-Sumatera, Ini Wajahnya |
![]() |
---|
Tampang Yoga Pratama, Menyamar Jadi Polisi Kuras Harta Korban, Ketahuan saat Menipu Polisi |
![]() |
---|
Detik-detik Ibu Deliana di Siantar Dihipnotis, 180 Juta Raib: Perempuan Itu Ngelendot di Bahu Saya |
![]() |
---|
Tampang Pria dan Wanita Penipu Modus Like YouTube, Rugikan Korban Sampai Rp 806 Juta |
![]() |
---|
Babak Baru Nina Wati, Kini Resmi Dilaporkan Dugaan Penipuan Modus Masuk TNI Angkatan Darat 325 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.