Balap Motor Tragis

Detik-detik Balap Motor di Pinggir Pantai Berujung Tragis, Pembalap Patah Kaki dan Ditabrak Teman!

Viral balap motor di pinggir Pantai berujung tragis, di mana pembalap patah kaki dan ditabrak teman sendiri.

Editor: M.Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.COM - Viral balap motor di pinggir Pantai berujung tragis, di mana pembalap patah kaki dan ditabrak teman sendiri.

Peristiwa ini terjadi di Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam video amatir, terlihat bagaimana detik-detik pembalap terjungkal setelah tersapu ombak.

Kondisi dua orang pembalap yang terjatuh, alami luka cukup parah.

Ada yang menyebut satu orang pembalap mengalami patah kaki.

Selain itu, satu orang pembalap yang terjatuh juga nampak tertabrak oleh pembalap lain hingga jungkir balik.

Di dalam rekaman video viral terdengar suara menyebutkan pembalap terjatuh itu mengalami patah kaki.

"Potong deuleu ih (patah lihat ih)," ucap seorang pria di video viral

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Ujunggenteng, Sahid Siam mengatakan, acara itu diluar kewenangan pemerintah desa.

"Terkait trek pantai, kan itu penyelenggaranya bukan pemerintah desa, jadi kelompok masyarakat. Memang ya kami pun mendapatkan informasi dan untuk lebih jelas silahkan tanyakan ke panitia eventnya," kata Sahid  via telepon, Selasa (3/1/2023).

Menurutnya, para pembalap berasal dari berbagai daerah, karena biasanya balap motor pantai itu diselenggarakan secara open.

"Ya kalau berdasarkan informasi untuk partisipannya memang bukan dari warga Desa Ujunggenteng saja, open dari lintas kecamatan, kabupaten. Kalau kegiatan trek pantai tersebut memang kegiatan adat, karena menang potensi yang bisa balapan itu di Ujunggenteng yang bisa dijadikan area untuk balapan tersebut," katanya.

"Intinya pelaksanaan ini bukan pemerintah desa," ucap Sahid Siam menegaskan.

Ia pun mengaku tidak tahu menahu terkait izin dan juga korban kecelakaan di balap motor pantai itu.

Namun, ia mengaku pernah kedatangan seorang panitia untuk meminta rekomendasi izin penyelenggaran event.

"Terkait izin, pernah datang salah satu panitia ke kantor desa untuk mengurus izin. Kan kaitan izin datangnya bukan dari Pemerintah Desa, jangankan untuk event ya, hajatan aja izinnya harus ke Polres, pernah sih datang ke kami meminta rekomendasi, tetapi untuk tindak lanjutnya, proses selanjutnya untuk izinnya di proses atau tidak, saya tidak tahu," terangnya. (*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved