Tak Hanya 4, Ternyata Kepala Sekolah MTs Gresik Aniaya 15 Orang Siswi yang Jajan di Luar, 4 Pingsan

Tak hanya empat orang, ternyata Kepala Sekolah MTs Nurul Islam di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur berinisial AN dilaporkan telah memuku

Editor: Liska Rahayu
tribunjatim.com/willy abraham
Ketahuan Jajan di Kantin, 4 Siswi Ditampar hingga Pingsan, Kepala Sekolah MTS Langsung Dicopot 

TRIBUN-MEDAN.com - Tak hanya empat orang, ternyata Kepala Sekolah MTs Nurul Islam di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur berinisial AN dilaporkan telah memukul 15 orang siswinya.

Ia pun kini telah dilaporkan ke polisi.

Para korban pemukulan merupakan siswi kelas IX dan empat di antaranya pingsan setelah dipukul.

Aksi pemukulan dilakukan AN untuk memberikan hukuman kepada para siswi yang jajan di luar sekolah.

Mengetahui kejadian ini, pihak yayasan Nurul Islam langsung mencopot AN dari jabatan Kepala Sekolah.

Ketua Yayasan Nurul Islam, Ali Muchsin menyesalkan perbuatan yang dilakukan AN kepada para siswi.

Kini pihak yayasan telah menunjuk pelaksana tugas sementara untuk mengisi posisi Kepala Sekolah.

"Dengan kejadian tersebut kami dari yayasan langsung mengambil tindakan cepat. Pertama, kami langsung memberhentikan kepala sekolah dan menunjuk Plt baru, dari Waka dan seorang perempuan," ungkapnya dikutip dari TribunJatim.com.

Kini pihak yayasan mencoba mendatangkan psikolog untuk siswi yang mengalami kekerasan.

Proses trauma healing diperlukan agar para siswi tidak terganggu dalam proses belajar mengajar.

Menurut Ali Muchsin pencopotan AN dari jabatan Kepala Sekolah dilakukan untuk menghilangkan trauma para korban.

"Kalau beliaunya (AN) masih di sini nanti tidak bisa trauma healing, sebab anak-anak masih bertemu," terangnya.

Ketahuan Jajan di Kantin, 4 Siswi Ditampar hingga Pingsan, Kepala Sekolah MTS Langsung Dicopot
Ketahuan Jajan di Kantin, 4 Siswi Ditampar hingga Pingsan, Kepala Sekolah MTS Langsung Dicopot (tribunjatim.com/willy abraham)

Para korban saat ini duduk di kelas IX dan sebentar lagi akan menjalani ujian.

"Mereka rata-rata kelas IX, saya khawatir psikis mereka terganggu, sehingga pembelajaran dan kelulusan juga terganggu," jelasnya pada Kamis (5/1/2023) dikutip dari Kompas.com.

Wali Murid Laporkan ke Polisi

Ali Muchsin menambahkan pihak yayasan telah mendatangi rumah para korban untuk meminta maaf.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved