Materi belajar

Materi Belajar Geografi : Jenis Pola Keruangan Desa

Jenis Pola Keruangan Desa akan dibahas pada materi geografi berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
zoom-inlihat foto Materi Belajar Geografi : Jenis Pola Keruangan Desa
HO / TRIBUN
Jenis Pola Keruangan Desa

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Jenis Pola Keruangan Desa akan dibahas pada materi geografi berikut ini.

Pola Keruangan Desa

Pola ruang desa adalah mengatur dan menggunakan ruang (tanah) untuk tujuan tertentu agar tidak terjadi tumpang tindih penggunaan. Pola permukiman antara satu desa dengan desa lainnya berbeda-beda sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya. Oleh karena itu, pola ruang desa memiliki beberapa tipe.

Untuk mengklasifikasikan tipe pola ruang suatu desa cukup dengan mengamati tipe permukiman atau tempat tinggal penduduk. Setiap desa memiliki pola tata ruang yang berbeda tergantung pada lanskap alam atau kebutuhan mata pencaharian masyarakat.

Singkatnya, membayangkan rumah di desa pegunungan berbeda dengan desa pesisir tentunya.

Ada empat jenis pola ruang yang berbeda dengan desa-desa di Indonesia.

1. Pola Memusat

Pertama, pola memusat. Pola ini adalah salah satu yang paling umum di desa-desa di Indonesia. Ciri dari tipe permukiman terpusat adalah rumah penduduk cenderung terkonsentrasi pada suatu lokasi tertentu.

Pola terkonsentrasi umum terjadi di daerah dataran rendah. Pola-pola ini mungkin terbentuk karena tempat tinggal manusia selama beberapa generasi. Ciri penduduk dengan pusat desa adalah kekerabatan yang tinggi.

2. Pola mengelilingi

Pola mengelilingi fasilitas pada prinsipnya sama dengan pola panjang, namun perbedaannya pembangunan desa tidak berbentuk memanjang, melainkan mengelilingi fasilitas tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Pola ini banyak ditemukan di daerah dataran rendah dimana utilitas yang ada digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya di sekitar waduk atau mata air. Fasilitas tertutup tersebut tentunya berada di tengah pemukiman dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri dan sehari-hari.

3. Pola memanjang

Berikutnya adalah pola memanjang. Pola amblesan ini dapat diidentifikasi dengan pola pembangunan yang memanjang lurus. Nah, jalur ini bukanlah jalur biasa, melainkan jalur untuk kenyamanan transportasi atau penghidupan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.

Nah, pola ini banyak dijumpai di kota-kota pesisir karena sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Selain itu, pola memanjang dapat ditemukan di desa-desa yang dekat dengan jalan raya. Rumah-rumah yang berdiri di atasnya cenderung mengikuti garis-garis ekstensi.

4. Pola Menyebar

Di permukiman ini, mereka biasanya berada di dataran tinggi, karena rata-rata penduduk akan mencari dataran rendah, bentuk datar, dan bangunan yang mudah dibangun sebagai tempat tinggal bagi penghuninya.

Selain faktor morfologi tersebut di atas, penyebaran pembangunan ke desa-desa antara lain disebabkan oleh kesuburan tanah, sumber air, dan topografi lingkungan.

(cr30/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved