Permain Lato Lato

Dianggap Berbahaya, Permainan Lato-lato Resmi Dilarang di Kota Siantar

Dinas Pendidikan Kota Siantar resmi melarang permainan lato-lato di lingkungan sekolah

Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah anak-anak sedang bermain lato-lato di simpang Jalan Juanda, Kota Medan, Selasa (3/1) sore. Permainan anak-anak yang sedang viral ini dijual dengan harga Rp 20 ribu per buah dan sangat diminati disemua usia. 

TRIBUN-MEDAN.COM,SIANTAR- Dinas Pendidikan Kota Siantar resmi melarang permainan lato-lato di seluruh sekolah yang ada di Kota Siantar.

Larangan permainan lato-lato itu dimuat dalam surat edaran bernomor 400.3.6.4/ 482/ Disdik-Paud Dikdas/I/ 2023 Tentang Larangan Membawa dan Memaikan Lato-lato di lingkungan sekolah.

Surat larangan bermain lato-lato ditandatangani langsung Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Siantar, Rudolf Barmen Manurung pada Selasa (10/1/2023) kemarin, dengan tembusan kepada Wali Kota Siantar Susanti Dewayani.

Baca juga: Dianggap Bikin Bising, Warga di Medan Mulai Resah dengan Maraknya Permainan Lato-lato

Adapun dalam surat tersebut berbunyi ‘Dalam rangka menjaga keselamatan peserta didik di lingkungan sekolah, maka bersama ini kami sampaikan kepada saudara Kepala PAUD, SD, dan SMP Negeri dan Swasta di lingkungan binaan Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar agar melarang serta melakukan pengawasan kepada peserta didik, untuk tidak membawa serta memainkan lato-lato di sekolah’.

“Demikian kami sampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Atas perhatian kami ucapkan terima kasih,” bunyi surat tersebut. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh reporter Tribun Medan, Rabu (11/1/2023), surat tersebut sudah diterima sejumlah sekolah negeri dan swasta di Siantar untuk langsung diterapkan kepada pelajar.

Baca juga: Sudahlah Indonesia, Lupakan Sepak Bola, Main Lato-lato Saja

“Iya, suratnya sudah datang siang kemarin. Kami para guru diminta menindaklanjuti larangan permainan. Memang kami lihat ada potensi bahaya yang timbul kalau seperti benjol di kepala, terkena mata dan sebagainya yang bisa merusak konsentrasi belajar,” kata seorang guru swasta bermarga Saragih.

Saragih juga menyampaikan, bahwa apa yang dilakukan Dinas Pendidikan adalah imbauan yang baik untuk peserta didik, sehingga mohon dimaklumi anak-anak.(Alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved