Ketua PDIP Pakpak Bharat Minta Kader Jalankan Instruksi Ketum Megawati, Turun ke Masyarakat

TRIBUN-MEDAN.com, PAKPAK BHARAT - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke 50.

Dalam perayaan tersebut, sebanyak 560 pengurus partai PDIP yang ada di Sumut baik tingkat Kabupaten/ Kota hadir dalam kemeriahan tersebut, salah satunya DPC PDIP Pakpak Bharat.

Baca juga: Megawati Bongkar Alasan Tak Undang Partai Lain di HUT Ke-50 PDIP

Ketua DPC PDIP Pakpak Bharat, Sonni Berutu mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan agar seluruh kader turun ke lapangan menemui dan menyapa masyarakat.

"Terkhusus kepada Tiga Pilar Partai, exekutif, legislatif dan  struktur partai untuk dapat merumuskan kebijakan pemerintah di daerah masing-masing keberpihakan anggaran dalam menyentuh kepentingan langsung masyarakat. Tumbuhkan dan kembangkan sifat berbagi, sifat gotong royong, pupuk rasa persatuan," ujarnya kepada Tribun Medan, Rabu (11/1/2023).

Sonni mengungkapkan, dalam menjalankan perintah ketua umum, pihaknya akan memberikan kepentingan kepada masyarakat khususnya dalam sektor pertanian dan pendidikan.

"Dalam pemenangan pemilu 2024, PDI Perjuangan Pakpak Bharat akan terus melakukan konsolidasi, harapan kita semua bakal caleg, struktur partai supaya benar benar turun ke lapangan," ungkapnya.

Dirinya pun meminta kepada seluruh kader yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat, agar dapat berbaur kepada masyarakat, sehingga fokus utama dalam memenangkan di Pemilu 2024 dapat tercapai.

"Lakukan diskusi dengan masyarakat untuk memperoleh informasi yang sebenarnya. Kader PDI Perjuangan harus berbaur dengan rakyat, jika ingin menang baik Pilpres maupun Pemilu Pileg. Fokus dulu pada pemilu serentak 2024," pesannya.

Baca juga: Hadiri Perayaan HUT PDIP ke 50, Bupati Sergai Pesan Kader Ikutin Arahan Ketum Menangkan 2024

Sonni pun menambahkan, bahwa PDIP yang dibentuk Presiden Soekarno pada tanggal 10 Januari 1973, dapat menambah semangat nasionalis dalam mempersatukan suku, agama, dan ras.

"Bung Karno menyakini, dengan semangat Nasionalis itulah bisa mempersatukan perbedaan agama, suka dan golongan menjadi sebuah kekuatan dalam menyikapi situasi yg masih dijajah oleh penjajah, dan pada tanggal tersebutlah dijadikan menjadi Hari Lahir PDI Perjuangan, walau dalam perjalanannya sering kali terjadi berbagai dinamika dalam internal Partai," sebutnya.

Dirinya pun berharap, PDI Perjuangan diusianya 50 Tahun, tetap konsisten dan fokus memperjuangkan hak hak masyarakat atau rakyat kecil.

(cr7/tribun-medan.com)