Premanisme
Preman Anggota OKP yang Gebuki Sopir Lintas Kini Diburon Polsek Medan Area
Tiga orang preman anggota OKP yang gebuki sopir bus lintas Medan-Aceh kini diburon polisi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Penyidik Polsek Medan Area kini tengah memburu tiga orang preman yang gebuki sopir Lintas Medan - Aceh, di depan loket Jalan Amaliun, Kecamatan Medan Area.
Kapolsek Medan Area, Kompol Ali Irsan Hasibuan mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima laporan korban.
Ia menjelaskan, kedepan pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi - saksi di lokasi yang melihat kejadian tersebut.
"Itu LP nya sudah kita terima, saya koordinasi dengan Kanit Reskrim LP nya sudah ada. Tinggal minta keterangan saksi - saksi dulu," kata Ali kepada Tribun-medan, Kamis (12/1/2023).
Baca juga: Preman Gebuki Sopir Mobil Lintas Medan-Aceh Hingga Babak Belur Akibat Telat Diberikan Uang Setoran
Ali menuturkan, petugas juga telah mengantongi identitas dari para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap sopir bernama Zulkarnain.
"Pelaku yang dilaporkan itu ada tiga orang, dan sudah kita ketahui identitasnya," sebutnya.
Lebih lanjut, dikatakannya polisi juga sedang memburu para pelaku yang melakukan pengeroyokan tersebut.
"Pelaku sedang kita lakukan pencarian," ujarnya.
Kronologis Kejadian
Seorang sopir lintas Medan - Aceh babak belur dianiaya sejumlah preman di loket mobil di Jalan Amaliun, Kecamatan Medan Area.
Peristiwa tersebut sempat tertangkap kamera pengawas CCTV yang terpasang di lokasi kejadian.
Dari rekaman video yang dilihat oleh Tribun-medan.com, pelaku berjumlah dua orang tiba-tiba datang ke loket tersebut.
Ketika itu, seorang pelaku tampak menunjuk - nunjuk ke arah dalam loket.
Baca juga: Megawati Cerita Dulu Dijuluki Ratu Preman Pemimpin Semut Merah
Kemudian, keributan pun terjadi.
Korban langsung dianiaya oleh para pelaku.
Tidak hanya itu, korban sempat diseret oleh pelaku ke arah luar.
Terlihat ketika di seret itu, korban sempat berupaya melepaskan dan melarikan diri.
Lalu, sejumlah warga yang berada di lokasi mencoba merelai pertikaian tersebut.
Baca juga: Suara Ketakutan Ibu Penjual Pecel Saat Dipalak Preman di Medan, Pelaku Langsung Ditangkap Usai Viral
Menurut Mamek, mandor pekerja loket, peristiwa penganiayaan itu terjadi, pada Sabtu (31/12/2022) silam, sekitar pukul 21.00 WIB.
Para pelaku ini melakukan penganiayan terhadap sopir di loket nya bernama Zulkarnain berusia 36 tahun.
Peristiwa tersebut bermula ketika salah satu pelaku bernama Adi meminta uang keamanan kepada pihak loket.
"Kejadiannya itu malam tahun baru, dia (pelaku) datang minta uang. Memang sih saya selalu ngasih untuk uang jaga sebesar Rp 200 ribu perbulan," kata Mamek kepada Tribun-medan, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: INILAH ROBIN TARIGAN, Preman Pemalas yang Viral Akibat Palak Pedagang Mi Pecel di Padang Bulan
Ia menjelaskan, namun ketika hari kejadian pelaku ini datang dan meminta uang dengan cara yang kasar, yang membuat pihak loket tidak nyaman.
"Cara dia minta, datang itu nggak menghargai orang, datang langsung marah - marah. Saya bilang kalau minta itu jangan marah-marah, bagus - bagus," sebutnya.
Mamek mengungkapkan, ketika itu pelaku tidak terima dengan perkataannya dan langsung mengajak dirinya untuk berkelahi.
"Dia langsung nantangin saya, ngajak berantam," bebernya.
Baca juga: Preman Berbaju OKP IPK Ngamuk Bawa Pisau Ancam Pedagang, Polisi Gerak Cepat Tangkap Pelaku
Dia menuturkan melihat keributan tersebut korban datang dan mencoba menenangkan keadaan.
Lalu, pelaku yang tidak terima langsung pergi dan memanggil sejumlah rekannya dari arah belakang loket.
"Sopir saya datang, bilang ke pelaku untuk sabar. Tapi langsung dilempar mancis, adu mulutlah, ngajak berantam. Dibawak teman temannya dari belakang," tuturnya.
Dijelaskannya, ketika pelaku datang bersama teman - temannya langsung melakukan penganiayaan secara membabi buta terhadap korban.
Baca juga: Preman Berbaju OKP IPK Ngamuk Bawa Pisau Ancam Pedagang, Polisi Gerak Cepat Tangkap Pelaku
"Itulah dipukuli sopir saya, sampai diseret - seret sampai ke depan, abis itu langsung orang itu pergi," ungkapnya.
Mamek menjelaskan, akibat penganiayaan itu sopirnya mengalami sejumlah luka dibagian wajah dan badannya.
"Pelaku ada tiga orang. Sopir saya itu pelipis matanya pecah empat jahitan, tangan sama di belakang (badan) luka - luka," katanya.
Lebih lanjut, dikatakannya setelah kejadian ia pun langsung mendatangi Polsek Medan Area untuk membuat laporan pengaduan.
"Sudah membuat laporan. Harapannya supaya ditindaklanjuti agar tidak meresahkan masyarakat di sini. Pelaku nya warga sini, bukan preman (anggota OKP)," pungkasnya.(cr11/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.