Wisata Kepri
Wisata Kota Tua Tanjungbalai, Ikon Wisata Kepulauan Riau yang Akan Berkonsep Dua Dimensi
Selama ini, tak sedikit orang yang hanya mengenal Pantai sebagai satu-satunya destinasi wisata yang ada di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau
TRIBUN-MEDAN.COM - Selama ini, tak sedikit orang yang hanya mengenal Pantai sebagai satu-satunya destinasi wisata yang ada di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Padahal, sebenarnya ada destinasi lain yang tak kalah menarik untuk masuk dalam bucket list kunjungan para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Yakni wisata sejarah dengan mengunjungi kota tua.
Dalam waktu dekat ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun akan menambah ikonik pariwisata dengan melakukan revitalisasi terhadap Kota Tua di Tanjungbalai, Kecamatan Karimun.
Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengonsepkan revitalisasi Kota Tua Tanjungbalai itu di tahun ini.
"Insha Allah ini akan menjadi wajah baru kota lama kita ini, sehingga bisa menjadi daya tarik dan daya dukung wisatawan untuk bisa berkunjung di masa yang akan datang," ujar Bupati Karimun, Aunur Rafiq.
Pembangunan Kota Tua atau Kota lama di Tanjungbalai yang berada di Jalan Nusantara itu sudah ada sejak tahun 1925 hingga 1953.
Sebagian bangunan ada yang permanen yang berbahan batu dan semi permanen dari kayu atau papan.
Selain itu, sebagian bangunan juga telah kusam dimakan usia.

Dengan begitu, revitalisasi yang akan dilakukan untuk Tanjungbalai Kota mulai keseragaman warna, penataan kabel listrik dan telepon, maupun jaringan televisi kabel.
"Ini yang akan pemerintah tata kembali, dari sisi cat akan diseragamkan seperti di Kota Tanjungpinang," ujarnya.
Menurutnya, untuk menjalankan konsep program tersebut tentu dapat dilakukan sepanjang kemampuan keuangan daerah mencukupi.
"Mudah-mudahan APBD kita kuat, kita mampu maka tidak ada salahnya. Paling tidak di tahun ini di jalan Nusantara akan kita realisasikan dahulu menyusul di Meral Kota dan Pulau Kundur di tahun 2024 mendatang," ujarnya.
Namun, Bupati Aunur Rafiq belum dapat merinci besaran anggaran yang diperlukan untuk menjalankan program revitalisasi kota tersebut.
"Untuk anggarannya nanti bisa dicek di dinas PU, berapa anggaran yang kita butuhkan," ujarnya.
Sementara, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun, Erly Sandhya Suputra, mengatakan program tersebut akan terfokus di sepanjang jalan Nusantara untuk tahun ini.
Dengan konsep yang diusung adalah dua dimensi yakni kota lama dan kota modern atau water front city.
Konsep tersebut yang bertujuan untuk menjadikan kawasan itu sebagai salah satu menambah objek wisata di Karimun.
"Intinya kawasan kota lama itu akan dijadikan objek wisata. Maka penataannya akan sebaik mungkin, mulai dari instalasi jaringan sehingga tidak berserakan," ujar Erly Sandhya Suputra, Kamis (12/1/2023).

Erly menjelaskan nantinya dari sisi darat, akan ada pemeliharaan dan penataan kembali yang dilakukan terhadap bangunan lama yang sudah ada sejak dulu.
Sementara di sisi laut, akan dipoles menjadi kawasan kota modern.
"Nantinya apabila pengunjung datang ke Karimun dari arah laut itu tampak sudah tertata. Tapi pada saat sampai di darat justru melihat kota lama yang bersih dan nyaman untuk berwisata," ujarnya
Secara umum, penataan yang akan dilakukan mencapai puluhan hektare.
Mulai dari bangunan dan kawasan yang ada di sepanjang jalanan Nusantara Kecamatan Karimun.
"Jadi kita coba menata bangunan dua sisi tampak depan. Tampak depan dari darat kota lama dan dari arah laut kota modern atau water front city. Jadi ada dua dimensi dalam satu tempat," ujarnya.
Mengenai anggaran, pihaknya juga masih melihat kondisi APBD Karimun.
Namun untuk konsep sudah tertata tinggal progress yang disesuaikan keuangan nantinya.
"Ada puluhan hektare nanti yang akan kita tata. Tapi secara fisik di tahun ini saya juga belum melihat DPA, tapi yang pasti tahun ini ada fisiknya. Terkait dengan apa dulu yang akan kita kerjakan kita lihat anggaran dulu," ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Raja Heri Mokhrizal mengatakan, revitalisasi kota tua Tanjungbalai bisa menjadi solusi menghadirkan destinasi wisata alternatif selain wisata pantai.
Apalagi, konsep yang diusung adalah konsep dua dimensi yakni kota lama dan kota modern atau water front city.
Tampilan unik itu diharapkan bisa menghadirkan spot baru yang instagramable bagi para turis. Dinas Pariwisata Kepri sangat mendukung upaya Pemkab Karimun merevitalisasi kota tua tersebut.
(TRIBUNBATAM.id/Tribun-medan.com/Yeni Hartati)
Wisata Kepri
Wisata Kota Tua Tanjungbalai
Akan Berkonsep Dua Dimensi
Tribun Medan
Kabupaten Karimun
UMKM dan Permainan Rakyat Meriahkan Festival Warisan Bunda Lingga 2024 |
![]() |
---|
Angkat Isu Penting untuk Kembangkan Pariwisata Kepri di Tourism Forum 2024 |
![]() |
---|
Sensasi Unik Habiskan Waktu Libur di The ANMON Resort Bintan-Glamping |
![]() |
---|
Deklarasi Asosiasi Kopi Nusantara di Tanjungpinang, Secangkir Kopi Satukan Nusantara |
![]() |
---|
Seni Tradisional dan Modern serta Nikmatnya Kopi Semarakkan Tanjungpinang Fest 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.