Pembunuhan Berantai Bekasi

KEJINYA Wowon si Pembunuh Berantai Bekasi, Nikahi Anak Tiri Lalu Dibunuh, Jasad Dikubur di Kontrakan

Jasad korban Farida (35) ditemukan dikubur di dalam rumah Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Editor: Liska Rahayu
HO
KEJINYA Wowon si Pembunuh Berantai Bekasi, Nikahi Anak Tiri Lalu Dibunuh, Jasad Dikubur di Kontrakan 

TRIBUN-MEDAN.com - Perbuatan pelaku pembunuh berantai di Cianjur dan Bekasi, Wowon, ternyata teramat keji.

Wowom alias Aki, ternyata telah menikahi dan membunuh anak tirinya sendiri yang bernama Farida.

Jasad korban Farida (35) ditemukan dikubur di dalam rumah Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Untuk menutupi kejahatannya, jasad Farida ditutup tanah dan dipasangi keramik di kontrakan seorang warga.

Jasad Farida ditemukan setelah petugas gabungan dari Mabes Polri dan Polda Matro Jaya membongkar kuburan korban Kamis (19/1/2023) sekitar pukul 19.00 WIB.

Ketua RT 02 Kampung Babakan Curug, Rahmat, mengatakan, korban yang ditemukan di rumah kontrakan tersebut merupakan seorang perempuan.

"Wowon mulai mengontrak pada 2021. Wowon mengaku perempuan tersebut merupakan anak sekaligus istrinya," kata dia.

Wowon, lanjut dia, mengontrak sudah hampir selama lima bulan.

Saat pertama kali datang, rumah itu ditempati empat orang, terdiri atas Solihin, Farida, dan anaknya.

"Saat pertama kali datang tinggal empat orang. Solihin, kemudian seorang perempuan yang diakui sebagai anaknya, kemudian Wowon sebagai mantunya, dan seorang anak balita," kata dia.

Setelah itu, lanjut dia, Wowon sudah jarang terlihat datang.

Sedangkan Solihin kerap pergi setiap malam dan meninggalkan korban bersama anaknya.

"Kalau Wowon datangnya setiap seminggu sekali. Katanya kerja, jadi tidak bisa pulang setiap hari. Kalau Solihin pergi setiap sore dan pulang subuh. Jadi yang perempuan sama anaknya hanya berdua di rumah," kata dia.

Dia mengatakan, Solihin dan Wowon tidak memberitahu pada pihak RT saat meninggalkan kontrakan.

"Datangnya lapor, tapi saat pergi tidak lapor. Jadi tidak tahu mereka semua pindahnya kapan dan bersama-sama atau tidak," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved