Lunar New Year
Perayaan Lunar New Year di Sampoerna Academy, Momen Pembentukan Karakter Peserta Didik
Dalam perayaan Lunar New Year tersebut, Sampoerna Academy Medan mengangkat tema The Twelve Zodiac Signs Make The Spring Festival.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Sampoerna Academy mengadakan Lunar New Year, Jumat (20/1/2023).
Dalam perayaan Lunar New Year tersebut, Sampoerna Academy Medan mengangkat tema The Twelve Zodiac Signs Make The Spring Festival.
Dimana anak murid akan menampilkan berbagai pertunjukan, seperti tarian, musik, martial art, hingga wushu.

Selain itu, digelar juga cultural workshop seperti pelatihan menulis kaligrafi huruf Cina, melukis kipas dan layang-layang, serta pameran bazaar.
Bagi siswa-siswa dengan tingkatan usia lebih kecil, ada lomba permainan tradisional, seperti mengambil kelereng dengan sumpit atau berjalan dengan mangkuk di kepala.
Seluruh program ini merepresentasikan kemeriahan masyarakat Asia saat menyambut Festival Tahun Baru Lunar yang juga berarti dimulainya musim semi.
Menariknya, seluruh pertunjukan perayaan Lunar New Year ini ditampilkan dan dipersembahkan oleh para murid.
Hal ini merupakan contoh nyata pembelajaran menggunakan STEAM, dimana murid didorong untuk berpikir kritis dan memahami lebih mendalam, serta diberi kesempatan untuk mengeksplorasi seluruh kemampuannya dalam mencari solusi atau cara baru.
Baca juga: Barongsai dan Kembang Api Meriahkan Perayaan Tahun Baru Cina di Sampoerna Academy Medan
"Perayaan Lunar New Year juga merupakan upaya Sampoerna Academy menanamkan di peserta didik mengenai tatanan nilai-nilai budaya Asia yang mengedepankan keharmonisan, toleransi, dan saling menghargai," ujar Principal Sampoerna Academy Medan, Mary Jane Luyon-Fajardo.
Harapannya, siswa dapat mengembangkan pola pikir global melalui kurikulum internasional yang dipelajari, sambil tetap menjunjung falsafah luhur Asia, tempat mereka lahir atau tinggal.
"Tentunya pola pikir ini menjadi buah dari upaya pengembangan kecerdasan budaya yang ditanamkan sejak dini," jelasnya.
Seperti dijelaskan oleh Psikolog Anak dan Remaja Vera Itabiliana di Webinar Cultural Intelligence: An Essential Skill Set for 21st Century yang diadakan oleh Sampoerna Academy.
”Kecerdasan budaya mengacu pada kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dalam konteks beragam budaya, yang tentunya berkaitan dengan kompetensi kognitif atau berfikir, mengelola emosi, dan berperilaku saat berhadapan dengan orang lain.
Apabila anak cerdas budaya, mereka akan lebih luwes dalam bergaul, memiliki kecakapan komunikasi lebih baik, fleksibel dalam pikir atau open minded, serta mampu menjalin hubungan lebih harmonis dan minim konflik dengan orang-orang di sekitarnya,” tuturnya.
Baca juga: Puluhan Lampion Hiasi Vihara Khutcokong Sergai Jelang Perayaannya Imlek
Vera juga menambahkan selain peran sekolah, pengembangan karakter dan kemampuan cerdas budaya pada anak sebaiknya juga dilakukan di keluarga atau rumah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.