Kunjungan Menhan
Kapolres Belawan Ngaku ke Prabowo Subianto kerap Terjadi Tawuran karena Dendam Turunan Nenek Moyang
Kapolres Belawan AKBP Josua Tampubolon terang-terangan mengakui bahwa area Medan Bagian utara atau Kecamatan Medan Belawan sering tawuran.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Kepala Polisi Resor (Kapolres) Belawan AKBP Josua Tampubolon dengan tegas dan terang-terangan mengakui bahwa area Medan Bagian utara atau Kecamatan Medan Belawan sering tawuran, Sabtu (28/1/2023) .
Dikatakan Josua bahwa tawuran ini sudah sejak tahun 90 an selama bertahun-tahun sudah terjadi di Kota Medan Bagian Utara ini.
Hal tersebut dikatakan Josua dalam kegiatan peresmian program Pemuda Bela Negara Tingkat Kota Medan di Kantor PT Pelindo Belawan siang ini Sabtu (28/1/2023).
Baca juga: Maling Sepeda Motor Lari Kocar Kacir, Panik Aksinya Bobol Motor Dipergoki Pemilik
Bahkan pada saat dirinya menjabat sebagai Wakapolres di wilayah Kecamatan Medan Belawan pada tahun 2014-2016 itu lebih sering adanya tawuran dibandingkan saat ini.
"Izin bapak Menhan, Pak Wali dan Pak Gub saya mau menjelaskan bahwa untuk wilayah Medan Utara ini masuk wilayah kerja kami . Dimana potensi yang ada itu sering terjadi tawuran," jelasnya.
Namun kata Josua tawuran ini disebabkan karena adanya dendam yang turun temurun antar keluarganya.
"Setelah kami telusuri tawuran ini disebabkan karena beberapa hal pertama itu karena adanya dendam secara turun temurun dari nenek cicit bahkan cucutnya ini," ucapnya.
Baca juga: Dua Kelompok Remaja Adu Jotos di Jalan Jendral Gatot Subroto, Kini Berakhir Didamaikan Polisi
Misalnya kata Josua ada permusuhan antar keluarga dengan keluarga lain, nanti dari anak sampai cucunya di ajak untuk tawuran membalaskan dendam yang ada.
"Jadi misal ada nenek moyang yang ribut meninggal luka jadinya dendam kemudian dendam itu diteruskan ke anaknya sampai ke cucu cicit cecetnya pak," Jelasnya.
Sehingga ketika ada acara kumpul keluarga, kata Josua itu mereka membahas permasalahan keluarga.
"Jadi ketika kumpul sesama masyarakat itu mereka langsung lempar-lempar dan perang dan anak-anak itu pak di bawah umur bawa senjata dan mirisnya orang tuanya tidak melarang," jelasnya.
Bahkan kata Josua jika ibunya melihat bapaknya mau perang anaknya di suruh untuk ikut tawuran.
"Jadi ketika bapaknya mau tawuran itu mamaknya juga nyuruh anaknya untuk ikut bapaknya," jelasnya.
Permasalahan kedua kata Josua ini disebabkan tingkat perekonomian.
"Jadi memang disini banyak yang miskin bapak mungkin dengan kedatangan Pak Menhan mudah-mudahan ada secercah harapan anak-anak Medan Belawan lepas dari pengangguran," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.