Berita Sumut
Prevalensi Stunting Sumut Turun 21,1 Persen, Tahun 2024 Ditargetkan Turun Hingga 14 Persen
Angka prevalensi stunting Sumut berhasil turun 4,7 persen menjadi 21,1 persen, dari sebelumnya 25,8 persen pada tahun 2021.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting Sumut berhasil turun 4,7 persen menjadi 21,1 persen, dari sebelumnya 25,8 persen pada tahun 2021.
SSGI 2022 tersebut dipaparkan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI) Budi Gunadi Sadikin pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta.
Baca juga: GAWAT, Kasus Stunting di Deliserdang Meningkat, Ini Respon Sejumlah Pejabat Pemkab
"Alhamdulillah, kemarin dipaparkan Menkes Budi Gunadi, prevalensi stunting Sumut turun sekitar 4,7 persen menjadi 21,1 persen," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Ilyas Sitorus, Sabtu (28/1/2023).
Ilyas mengatakan, penurunan prevalensi stunting akan terus diupayakan turun oleh Pemprov Sumut bersama-sama dengan seluruh pihak termasuk Pemerintah Kabupaten/Kota, Forkopimda, TP PKK se-Sumut dan lainnya. Pihaknya mengejar target prevalensi stunting 14 persen pada tahun 2024 membutuhkan kerja bersama.
"Penurunan angka stunting tidak bisa dicapai sendiri, penurunan hingga 4 persen itu kerja keras bersama seluruh pihak, kami akan terus berupaya menurunkan stunting di Sumut, kami pun optimis target tercapai," kata Ilyas.
Pemprov Sumut, kata dia, telah menyusun berbagai kegiatan lintas sektor. Mulai dari urusan sanitasi, jamban, mutu air, edukasi pemahaman gizi, serta membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Selain itu intervensi gizi untuk ibu hamil dan balita pun juga dilakukan.
Menurutnya generasi masa depan harus terbebas dari stunting. Stunting akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.
"Seperti apa yang selalu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi, masa depan Sumut ada pada pundak generasi muda, untuk mengejar momentum generasi emas, stunting harus dientaskan," kata Ilyas.
Selain Sumut, angka prevalensi stunting nasional juga turun dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Hal tersebut cukup menggembirakan.
Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, penurunan stunting tersebut bukan terjadi di masa biasa, melainkan di masa pandemi.
Baca juga: Tekan Angka Stunting di Pakpak Bharat, Bupati Franc Tumanggor Serahkan Puluhan Ribu Kotak Susu
Menkes mengharapkan, di masa yang normal, penurunan kasus stunting bisa lebih tajam lagi. Sehingga target penurunan stunting di angka 14 persen di 2024 dapat tercapai.
“Saya terima kasih terutama ke gubernur, bupati, walikota, karena ini terjadi masa pandemi, bukan terjadi masa biasa, masa pandemi saja bisa turun,” katanya.
(cr14/tribun-medan.com)
| Penyebab Gubernur Bobby tak Dihadirkan di Sidang Perkara Korupsi Jalan Sumut, Penjelasan Jaksa KPK |
|
|---|
| Daftar Nama 15 Pejabat Kepala Kejaksaan di Sumut Dilantik, Termasuk Wakajati, 5 Asisten di Kejatisu |
|
|---|
| Nasib Anggota Polisi Terbukti Memeras 12 Kepsek 4,7 Miliar di Nias, Oknum Polda Sumut Memalukan |
|
|---|
| Identitas Anggota Ditresnarkoba Polda Sumut yang Ditangkap terkait Dugaan Bandar Narkoba 1 Kg |
|
|---|
| Daftar Nama Pejabat Sumut Penerima Uang Haram Proyek Korupsi Jalan, Hakim Buka-bukaan Puluhan Orang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.