Pilpres 2024

TERUNGKAP Ada Rahasia dan Perjanjian Antara Prabowo-Anies Baswedan, Ada yang Melanggar?

Sandiaga Uno mengungkapkan surat perjanjian antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan dan dirinya, Senin (30/1/2023).

Editor: AbdiTumanggor
HO
Perjanjian Prabowo Subianto dan Anies Baswedan 

TRIBUN-MEDAN.COM - Terungkap Ada Rahasia antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengungkapkan surat perjanjian antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan dan dirinya, pada Senin (30/1/2023).

Menurut Sandi, surat perjanjian yang ia tandatangani bersama Anies Baswedan tersebut berkaitan dengan pemilihan umum gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

"Itu terkait dengan Pilgub 2017, malam itu kami tandatangani sebelum kami mendaftar ke KPUD waktu itu tahun 2016 September," ujar Sandi, Senin (30/1/2023) sebagaimana dikutip dari Kompas TV.

"Itu nanti isi-isinya tentunya secara lebih etis disampaikan oleh teman-teman yang memegang copy-nya, saya sendiri enggak megang copy-nya," imbuhnya.

Sandi menegaskan, surat yang ia tandatangani bersama Prabowo dan Anies itu ditulis tangan sendiri oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon. 

Menurut dia, saat ini surat tersebut disimpan oleh Sufmi Dasco Ahmad. "Pada saat itu yang nge-drop dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setahu saya sekarang dipegang oleh Pak Dasco," terangnya.

"Jadi nanti mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang lebih berwenang memberikan keterangan, karena itu juga ada sisi Pak Prabowo-nya dan Pak Anies," lanjut dia.

Ia menekankan, surat perjanjian tersebut dibutuhkan pada waktu itu karena perlunya kesepakatan bersama terkait langkah politik dirinya bersama Anies Baswedan, serta Prabowo Subianto ke depan.

"Menurut saya nanti lebih baik diterangkan oleh yang memegang perjanjiannya, tapi memang perjanjian itu waktu itu dibutuhkan karena harus ada kesepakatan bagaimana kita melangkah ke depan," jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.

Ia mengatakan, saat itu Gerindra berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sehingga Prabowo mengatur langkah-langkah.

Sandi juga mengatakan bahwa perjanjian tersebut masih berlaku dan belum diakhiri. "Itu bisa dicek, karena sebagian kalau perjanjian itu kan berlaku dan jika tidak diakhiri ya perjanjian itu akan terus berlangsung," ungkapnya. 

"Tapi mungkin isinya lebih etis bisa disampaikan oleh teman-teman, apalagi sekarang saya bertugas di pemerintahan bersama Pak Prabowo, mungkin pihak yang netral yang bisa menyampaikan supaya tidak bias," tegasnya.

Ia mengaku tak pernah ingin mengangkat perihal surat perjanjian tersebut. Namun, menurutnya, surat tersebut bisa menjadi diskursus yang baik. "Karena diskursus itu bisa menganalisis bagaimana pembentukan koalisi itu dan kesepakatan-kesepakatan seperti apa yang dituangkan dalam sebuah perjanjian, jadi itu bagus juga untuk pendidikan politik ke depan," kata Sandi.

Ia mengatakan, surat perjanjian tersebut dapat dijadikan acuan evaluasi, terkait mana saja hal yang telah atau belum terpenuhi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved