Menikmati Durian Premiun di Pinggir Jalan hingga Durian Tigalingga Jadi Primadona
Para pedagang durian maupun penikmat durian meyakini bahwa durian yang berasal dari Tigalingga yang paling enak.
Kelebihan buah Durian Tigalingga ini terletak pada dagingnya yang tebal dan bijinya yang kecil. Biasanya, produksi buah durian khas Kabupaten Dairi ini berlangsung dari awal bulan Desember hingga pertengahan bulan Januari.
Sanjaya Situmorang, salah seorang warga Tigalingga yang memiliki pohon durian mengatakan bahwa memang durian dari daerahnya cukup terkenal dan banyak diminati pecinta durian. Namun meski banyak peminatnya, tak membuat mereka mempunyai nilai tawar yang tinggi dipersoalan harga. Semuanya ditentukan oleh agen penampung.
Apa yang ditentukan agen penampung durian tak bisa mereka tolak, karena ketika buah durianya sudah matang harus langsung dijual, selain karena rasanya bisa berubah, para petani juga membutuhkan uang cepat untuk membeli kebutuhan sehari-hari petani.
"Harganya jauh sekali dari yang kalian beli di Medan sana. Kalau kalian beli 100 ribu di Medan. Di sini harganya paling 20 sampe 30 ribu. Bahkan sering kali dibawahnya. Cuma karena butuh, yang dijual segitu," ujarnya, Minggu (8/1/2023)
Sanjaya menjelaskan bahwa petani durian di Tigalingga, bukanlah petani yang memfokuskan kegiatannya membudidayakan durian, tapi lebih pada sebagai sumber penghasilan tambahan. Tapi kini seiring banyaknya permintaan akan durian dari Tigalingga warga sudah berani berinvestasi dalam jumlah yang besar untuk menanam durian.
"Awal-awalnya durian ini ditanam di pinggir perladangan. Jadi hampir semua penduduk punya durian. Tapi tak banyak. Adalah minimal 10 batang durian dari masing-masing keluarga. Tapi sekarang, pemilik modal yang benar-besar itu sudah menanam durian dalam skala perkebunan," ujarnya.
Mariana Tamba, petani durian di Tingalingga lainnya juga memberikan penjelasasan yang sama terkait potensi bisnis durian di masa depan. Namun dia menyoroti belum hadirnya pemerintah untuk pengembangan buah berduri ini.
"Kita tahu kan durian Tigalingga, adalah komoditas spesial dari Kabupaten Dairi. Tapi kami para petani di sini belum spesial. Tetap begitu-begitu saja. Setahu saya hampir tak ada program dari pemerintah untuk memajukan komoditas ini,” ujarnya, Minggu (8/1/2023)
Mariana pun berharap kiranya mereka petani durian mendapat perhatian lebih, karena komoditas yang mereka hasilnya sangat diminati dan membuat nama Dairi harum seperti harumnya buah durian.
“Maunya ada pendampingan supaya hasilnya semakin bagus. Kemudian dilakukan penentuan varietas durian dari daerah kami secara spesifik. Karena sekarang banyak yang mengaku duriannya dari Tigalingga padahal itu dari daerah lain, misal dari Aceh sana,” ujarnya.
(ryd/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.