Rentenir

Warga Binjai Desak Polisi Tangkap Rentenir yang Sekap Warga, Pemuda Pancasila Bantah Terlibat

Warga mendesak agar rentenir berinisial S segera ditangkap dan dipenjarakan. Diduga sering lakukan penculikan dan penyekapan

Warga Binjai Desak Polisi Tangkap Rentenir yang Sekap Warga, Pemuda Pancasila Bantah Terlibat

TRIBUN-MEDAN.COM,BINJAI - Warga Kota Binjai mendesak Polres Binjai untuk menangkap dan memenjarakan S, rentenir yang selama ini kerap diduga melakukan penculikan dan penyekapan.

Menurut korbannya Fika Rosalinda (37), ia memang sempat dibawa dari kediamannya di Jalan Ikan Bawal, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai lantaran tak mampu melunasi utang-utangnya.

Menurut Fika, awalnya dia memang sempat menjadi kaki tangan rentenir berinisial S dan M.

S dan M ini warga Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat.

"Pertama saya sebagai kaki tangan dari ibu yang punya uang berinisal S. Dan saya juga melakukan peminjaman sekitar Rp 5 juta, kemudian juga saya punya anggota sekitar 68 orang," ujar Fika, Senin (6/2/2023). 

Lanjut Fika, dari ke 68 anggotanya yang  meminjam uang ke rentenir itu juga, memiliki jumlah pinjaman yang bervariasi, dari mulai Rp 1-5 juta. 

"Bervariasi lah anggota meminjamnya. Terus karena bunga yang tinggi, alhasil saya memiliki tunggakan sekitar Rp 33 juta sama ibu S ini. Tapi mereka memaksa agar saya melunaskannya," ujar Fika. 

Karena ekonomi pas-pasan dan berusaha melunaskan tunggakannya, Fika menambahkan jika rentenir itu habis kesabaran dan mendatangi rumahnya. 

Ketika datang untuk menagih dan Fika tidak memiliki uang yang cukup untuk melunaskan, ia pun dibawa oleh anggota rentenir berinisial S. 

"Saat mereka mendatangi saya untuk menagih, malah saya dibawa anggota ibu S seperti diculik, dan disekap dirumahnya," ujar Fika. 

Melihat istrinya dibawa, suami Fika melaporkan kejadian ini ke Polres Binjai dengan nomor laporan LP/B/70/II/2023/SPKT/POLRES BINJAI/POLDA SUMATERA UTARA tanggal 2 Februari 2023 kasus penculikan, atas apa yang sudah Fika alami. 

Namun, laporan yang dibuat oleh suami Fika diketahui oleh anak rentenir itu. 

"Sayakan sudah disekap, dan saya ditekan. Jadi saya telfon suami saya untuk mencabut laporan di Polres Binjai. Kemudian pada Jumat (3/2/2023) malam, saya bersama ibu rentenir berinisial S menemui kepling untuk membuat surat pernyataan agar laporan itu dicabut. Tapi surat penyataan itu belum sempat dibuat," ujar Fika. 

Mengapa surat pernyataan tersebut tidak jadi dibuat ? pada pertemuan itu mobil yang dikendarai rentenir berjenis Mitsubishi Pajero Sport warna putih BK 999 FJ diamuk massa. Massa diduga sudah tersulut emosinya melihat perlakuan rentenir tersebut. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved