Rentenir

Warga Binjai Desak Polisi Tangkap Rentenir yang Sekap Warga, Pemuda Pancasila Bantah Terlibat

Warga mendesak agar rentenir berinisial S segera ditangkap dan dipenjarakan. Diduga sering lakukan penculikan dan penyekapan

Sehingga rentenir berinisial S alias M bersama anggotanya kabur menyelamatkan diri, dan Fika pun bebas dari sekapan mereka. 

Kejadian amukan massa ini pun viral di media sosial, khususnya Instagram.

"Itu pun saya ditekan sama ibu rentenir itu, disuruh ganti. Katanya karena gara-gara saya, sehingga mobilnya diamuk massa sehingga mengalami kerusakan pada kaca bagian depan," ujar Fika. 

Fika menegaskan, jika saat ini sepengetahuan dirinya, masih ada dua orang warga Kota Binjai yang masih disekap di rumah rentenir yang anarkis ini. 

Dan ternyata sebelum suami Fika membuat laporan ke Polres Binjai, pada Selasa (31/1/2023) ada pertemuan keluarga Fika bersama rentenir untuk membahas pelunasan hutang.

"Jadi mereka meminta jaminan surat tanah jika saya mau dibebaskan, dan hal ini diketahui kepling, paman saya, adek saya, dan suami saya," ujar Fika. 

"Saya tau hutang wajib di bayar, bisa nyicil.  Karena kenyataannya, bukan saya sendiri saja yang sudah menjadi korban hingga disekap, sudah ada beberapa orang," sambungnya. 

Bahkan ada seorang nenek-nenek sudah sakit-sakitan juga ikut disekap, karena gak mampu membayar pinjaman ke rentenir itu. 

Fika mengaku selama disekap, dirinya seperti budak di rumah rentenir itu.

"Nyuci, nyapu, gosok pakaian, membersihkan lantai, macam lah. Tempat tidur kami pun hampir sama dengan hewan, berhadapan dengan kandang hewan milik ibu S ini. Bukan disekap aja, sampai ada pemukulan lagi terhadap anggota keluarga warga jika ada yang tak sanggup membayar ke mereka (rentenir) ini," ucap Fika.

Renternir ini mengaku kepada warga yang akan meminjam uang kepadanya, seperti koperasi pada umumnya. 

"Dibilang koperasi, tidak juga. Dia seperti kita meminjam pribadi dengan ibu S si rentenir ini. Dan kalau kami mau bebas ya harus dilunaskan hutangnya. Terus yang menjadi masalah, bunga saat meminjam uang kepada kami itu tinggi. Dan uang yang kami terima juga ada potongan lagi, bisa dibilang tidak bersih. Jadi itu yang menjadi penyebab kami tak sanggup melunasinya. Tapi bagaimana pun niatan kami tetap mau membayar," ujar Fika.

Fika dan warga Kota Binjai lainnya memohon, agar rentenir itu tidak bertindak anarkis, seperti memukul, dan menyekap.

Dan berharap Polres Binjai segera menangkap rentenir yang sudah melakukan tindakan anarkis, penculikan, dan penyekapan. 

Dan terakhir mereka mengatakan, rentenir ini datang menagih tak mengenal waktu. Bisa malam, tengah malam, hingga dini hari. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved