Materi Belajar

Konversi : Pengertian dan Contohnya, Materi Belajar Bahasa Indonesia

Pengertian dan contoh mengonversi teks cerpen adalah pokok pembahasan materi belajar Bahasa Indonesia berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Pengertian dan contoh mengonversi teks cerpen 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Pengertian dan contoh mengonversi teks cerpen adalah pokok pembahasan materi belajar Bahasa Indonesia berikut ini.

Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang apa itu mengonversi teks cerpen, berikut ini sekilas tentang cerpen. Cerpen atau disebut juga cerita pendek adalah sebuah karangan prosa yang terbilang tidak Panjang, singkat dan pendek.

Cerpen dikatakan cerita pendek karena cerpen hanya berisi satu masalah (permasalahan yang ada di dalam cerpen hanya terdapat satu dan tidak lebih). Satu masalah tersebut merupakan satu bagian kehidupan tokoh (tidak mengalami perubahan nasib) dan hanya menampilkan perwatakan tokoh secara sekilas.

Jika dikelompokkan dalam karya sastra terdiri atas tiga macam yakni :

Prosa disusun dalam bentuk paragraf atau alinea Puisi dalam bentuk bait Drama dalam bentuk dialog.

Teks cerpen digolongkan sebagai prosa karena disusun dalam bentuk paragraf. Dengan mengubah dari bentuk prosa ke drama.

Pengertian konversi

Konversi adalah perubahan dari satu sistem atau struktur teks, objek atau lainnya ke sistem atau struktur lain tanpa mengubah maksud atau tujuan dari sistem atau struktur tersebut. Dengan kata lain, konversi hanya mengubah pola struktural suatu objek. Contohnya termasuk mengkonversi gambar dari jpeg ke png, jpg ke ico.

Sedangkan mengonversi teks cerpen adalah mengubah struktur cerita cerpen secara keseluruhan tanpa mengubah maksud cerita yang diubah dalam cerpen tersebut. Berikut contoh teks cerita pendek yang dikonversi agar lebih mudah dipahami, dilihat, dan dipelajari

 

Contoh Mengonversi Teks Cerpen

Berikut contoh mengonversi teks cerita pendek ( cerpen) menjadi puisi dan mengonversi dari cerpen menjadi teks drama.

Konversi dari cerpen ke puisi

Teks erpen

Ketika aku berlibur ke jakarta bersama keluarga, aku melihat anak-anak berkeliaran di setiap sudut jalan. Dengan telanjang kaki mereka menunggu belas kasihan dari orang yang lalu lalang. Kadang senyum ia berikan, tapi hanya gumaman yang ia dapatkan. Dan akupun merasa iba kepadanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved