Penganiayaan

Ketua PAN Sumut Ahmad Fauzan Daulay Dipolisikan oleh Warga yang Ngaku Dianiaya

Penganiayaan tersebut terjadi di sebuah hotel di kawasan Kota Padang Sidempuan, saat sedang berlangsungnya acara muswil organisasi.

Shutterstock
ilustrasi pemukulan 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dituding melakukan penganiayaan terhadap seorang warga, ketua komisi B DPRD Sumut sekaligus ketua PAN Sumut, Ahmad Fauzan Daulay dilaporkan ke polisi.

Menurut Riduwan Putra, penganiayaan tersebut terjadi di sebuah hotel di kawasan Kota Padang Sidempuan, saat sedang berlangsungnya acara musyawarah Wilayah (Muswil) salah satu organisasi di Sumut, pada Jumat (17/2/2023).

Malam itu, dirinya hendak menghadiri acara tersebut dan bertemu dengan Ahmad Fauzan Daulay di pintu masuk.

Lalu, tanpa mengetahui penyebabnya dirinya langsung di hajar oleh pelaku dan beberapa orang lainnya.

"Memang penyebabnya tidak tahu dari awal, karena dia (Fauzan) tiba-tiba keluar dari pintu langsung nendang aku, dan dibelakang ku itu sudah ada orang - orangnya, ngegebukin aku juga," kata Riduwan kepada Tribun-medan, Minggu (19/2/2023).

Dia mengakui, selama ini memang kenal dengan Fauzan namun tidak pernah memiliki masalah apapun.

"Nggak ngerti aku apa permasalahannya, karena nggak sempat ada cek - cok apapun itu," sebutnya.

Lebih lanjut, dikatakannya sebelum pemukulan itu, Fauzan sempat pertanyaan kepada dia tentang kehadirannya di acara tersebut.

"Ditanyanya ngapain ke sini, aku bilang mau menghadiri acara, dia ribut bahas masalah organisasi nggak ku gubris jalan aja," ungkapnya.

"Pas aku mau masuk ke ruangan, dia keluar dari pintu, di tengoknya aku langsung di tendangnya. Lalu, yang belakang ikut mukuli, itu kejadiannya di lantai dua di hotel di Sidempuan," sambungnya.

Riduan menuturkan, atas kejadian penganiayaan itu dirinya mengalami sejumlah luka bekas pemukulan.

"Jadi aku ditendang duluan, baru di tolak badan ku, pas aku mau maju melawan tiba - tiba dari belakang ku ikut mukul semua," ujarnya.

Dikatakannya, penganiayaan tersebut pun berhenti ketika sejumlah orang dan juga polisi membantu merelai.

Lalu, dengan ditemani polisi akhirnya ia pun datang ke Polres Padang Sidempuan untuk membuat laporan pengaduan.

"Di situ aku merasa terancam, datang Kapolres sama Wakapolres langsung melakukan pendampingan, untuk membuat laporan dan visum," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved