Berita Seleb
SOSOK Marit Stromoy, Pembalap Wanita Satu-satunya di Ajang F1H2O Danau Toba
Marit Stromoy juga sudah tiba di Indonesia, ia juga menyempatkan waktu untuk berkeliling area balapan yang terletak di Danau Toba.
Kemudian, pada tahun 2007, Marit yang saat itu sudah berusia 31 tahun berhasil merealisasikan mimpinya untuk mengikuti balapan di kelas F1.
Karier Marit dalam ajang F1H2O menorehkan prestasi yang cemerlang.
Ia bahkan menorehkan sejarah baru. Pada tahun 2011, Marit menjadi pembalap perempuan pertama yang meraih pole position di Portimao, Portugal.
Baca juga: Kapolda Sumut Harap Semua Pihak Jangan Main-Main Sukseskan Persiapan F1H2O Danau Toba
Hingga kini, perempuan yang lahir di Tonsberg, Norway ini telah berkompetisi sebanyak 84 kali dengan memperoleh kemenangan sebanyak empat kali dan lolos kualifikasi di posisi terdepan satu kali.
Marit Stromoy telah mengukit sejarah dua kali, pada tahun 2011 di Portimao, Portugal, ia menjadi wanita pertama pada F1H2O yang mendapatkan posisi terdepan..
Tahun 2015, dia sempat bergabung dengan Sharjah Team, klub pemenang Grand Prix elit. Ketika itu, ia meraih kemenangan perdananya.
Tak hanya memiliki karir yang cemerlang sebagai pembalap, siapa sangka istri dari Manager Marit Racing, Andrea Colomba ini juga seorang penyanyi.
Sudah ada beberapa lagu yang ia rilis, ia juga sering tampil di berbagai konser.
Marit Stromoy sering mengunggah pernampilannya saat sedang konser di Instagram dan Facebook miliknya.
Kini, Marit Stromoy juga sudah tiba di Indonesia, ia juga menyempatkan waktu untuk berkeliling area balapan yang terletak di Danau Toba.
Melalui unggahan Instagramnya @f1marit, tampak Marit menikmati pemandangan sawah dan perbukitan di sekitar hotelnya.
Marit Stromoy tampaknya sangat terpukau dengan keindahan alam Danau Toba, ia juga kagum dengan sambutan hangat masyarakat Toba.
Dilansir dari Instagram resmi F1 Powerboat Indonesia, @F1h2o, terlihat Marit tiba di Bandara Internasional Silangit bersama timnya, Stromoy Racing.
Marit Stromoy dan tim langsung disambut dengan tarian dan musik khas Sumatera Utara, lalu diberikan hadiah kain Ulos, yang juga merupakan kain khas masyarakat Batak. (cr18/tribun- medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.