Berita Sumut

Warga Batubara Lahirkan Bayi Kembar Siam di RSUP Adam Malik Medan, Begini Kondisinya

Bayi kembar siam pasangan Shofiani dan Heri Wahyudi, warga Kabupaten Batubara lahir di RSUP Adam Malik Medan.

|
HO
Bayi kembar siam dari pasangan Heri Wahyudi(30) dan Shofiani(27) warga Dusun 3, Desa Petatal, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batubara lahir di RSUP Adam Malik Medan.  

TRIBUN-MEDAN.com, BATUBARA - Shofiani (27) warga Dusun 3, Desa Petatal, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batubara melahirkan bayi kembar dengan kondisi tidak normal.

Shofiani melahirkan bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki. 

Baca juga: KONDISI TERKINI Bayi Kembar Siam Asal Asahan, Dokter Sebut Tak Bisa Dipisahkan, Begini Penjelasannya

Heri Wahyudi (30), suami Shofiani saat dihubungi mengaku saat dilakukan pengecekan terhadap kehamilan putra ke 3 dan 4-nya memang memiliki kelainan. 

Menurutnya, hal tersebut diketahui saat istrinya sedang mengandung usia tujuh bulan, di mana dokter spesialis di Kisaran, Kabupaten Asahan menyatakan bahwa istrinya mengadung anak kembar siam. 

"Saat itu, istri saya bawa ke klinik utama di Kisaran. Jadi waktu dicek oleh dokter, katanya anak saya memiliki kelainan diduga kembar siam. Sehingga kami diminta untuk melakukan konsultasi ke Medan," ujar Hery, Rabu (22/2/2023). 

Ia mengaku, setelah mengetahui anak ketiga dan keempatnya kembar siam, dirinya dan sang istri sempat kaget dan sempat tidak percaya. 

"Istri yang parah. Dia sampai kesehatannya terganggu. Dia drop dan sampai ditransfusi darah," ujarnya.

Ia mengungkapkan, bayi kembar siam mereka dilahirkan pada Kamis (2/2/2023) lalu di RSUP Adam Malik Medan dengan cara caesar. 

Ia mengaku, saat ini istrinya telah pulang ke Kabupaten Batubara untuk melakukan pemulihan, sedangkan Hery masih menunggu di RSUP Adam Malik Medan untuk menjaga kedua buah hati. 

Heri mengaku bahwa saat ini anaknya belum dilakukan tindakan operasi pemisahan.

Baca juga: Bayi Kembar Siam Berkaki Tiga dari Asahan, Dokter: Perlu Berbagai Pertimbangan untuk Pemisahan

"Karena katanya masih diobservasi dan pemulihan bayi," jelasnya. 

Tukang antar air galon ini berharap Bupati Batubara, Zahir dapat membantu meringankan biaya selama hidup di Medan. 

"Karena saya tidak kerja, kami mohon bantuan Bupati Zahir. Biasanya bapak bupati ini sangat ringan tangannya untuk membantu orang yang dalam kesusahan. Kami memohon bantuan bapak," pungkasnya.

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved