Berita Viral

Lima Hari Koma, David Divonis Alami Penyakit Diffuse Axonal Injury, Apa Itu? Simak Penjelasannya

David mengalami penyakit diffuse axonal injury setelah menjadi korban keganasan Mario Dandy Satryo (20). David mengalami luka parah di wajah dan kepal

HO
David mengalami penyakit diffuse axonal injury setelah menjadi korban keganasan Mario Dandy Satryo (20). David mengalami luka parah di wajah dan kepal 

Cedera terjadi ketika otak bergeser dan berputar di dalam tengkorak. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan berbagai bagian otak untuk berkomunikasi dengan bagian lain, yang dapat menyebabkan masalah neurologis, serta koma, gangguan jangka panjang, atau kematian.

DAI adalah penyebab paling umum dari koma, kecacatan, dan keadaan vegetatif persisten pada orang dengan Cedera Otak Traumatik (TBI).

Secara klinis, pakar kesehatan mendefinisikan DAI sebagai kehilangan kesadaran yang berlangsung selama 6 jam atau lebih setelah cedera. Ini juga dapat menyebabkan perubahan perilaku, sosial, fisik, dan kognitif pada seseorang yang mungkin bersifat sementara atau permanen.

Penyebab dan faktor risiko diffuse axonal injury Lihat Foto Ilustrasi otak(Freepik) DAI lebih sering terjadi pada kecelakaan traumatis berenergi tinggi di mana otak berputar atau bergerak maju atau mundur di dalam tengkorak.

Biasanya, jenis trauma ini melibatkan gerakan percepatan dan perlambatan.

Jika kekuatan ini cukup kuat, mereka dapat merusak akson, menyebabkan interkoneksi saraf ini tidak berfungsi atau terputus dan memengaruhi banyak area otak.

DAI umumnya memengaruhi area otak yang mengandung akson:

Materi putih lobus frontal Materi putih lobus temporal Corpus callosum Batang otak

Penyebab utama DAI meliputi:

Kecelakaan kendaraan bermotor

Kecelakaan terkait olahraga

Kekerasan Jatuh yang tidak disengaja, yang lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua

Gejala diffuse axonal injury?

Dikutip dari Healthline, gejala umum DAI adalah kehilangan kesadaran yang biasanya berlangsung enam jam atau lebih.

Jika DAI ringan, orang mungkin tetap sadar tetapi menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak lainnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved