Materi Belajar

Historiografi: Pengertian, Jenisnya dalam Sejarah, Materi Belajar Sejarah Kelas 10

Pengertian historiografi, jenisnya dalam sejarah dibahas pada materi belajar sejarah kelas 10 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Pengertian historiografi, jenisnya dalam sejarah 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN –  Pengertian historiografi, jenisnya dalam sejarah dibahas pada materi belajar sejarah kelas 10 berikut ini.

Pengertian Historiografi

Historia berasal dari bahasa Yunani yaitu historia yang berarti sejarah dan graphia yang berarti tulisan. Singkatnya, historiografi adalah pencatatan sejarah.

Cerita Wayang atau cerita Rama-Shinta dan Hanoman adalah contoh dari catatan sejarah. Historiografi adalah penulisan sejarah. Menurut Louis Gottschalk, historiografi adalah bentuk publikasi lisan atau tertulis dari peristiwa masa lalu atau kombinasi peristiwa.

Historiografi merupakan salah satu cabang ilmu yang sering disebut ilmu yang mempelajari perkembangan penulisan sejarah, atau dalam arti lain sejarah penulisan sejarah.

Jenis Historiografi

Penggolongan jenis historiografi Indonesia dibagi menurut ciri dan karakteristiknya. Penipuan tradisional, penipuan kolonial, penipuan nasional, dan penipuan modern dalam urutan itu. Berikut adalah penjelasan dari keempat jenis historiografi tersebut.

1. Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional umumnya adalah tulisan sejarah oleh penulis, penyair istana, atau bangsawan kerajaan.

Di sisi lain, sejarah tradisional bersifat kultural dan politis, serta memiliki faktor subyektif yang tinggi karena tidak menggunakan metode ilmiah dalam proses penulisannya.

Ciri-ciri Historiografi Tradisional

Sudut pandang penulisannya berbentuk Istana Sentris

Tujuan penulisannya sebagai alat legitimasi raja

Terdapat rasa anakronis atau ketidakpastian keterangan waktu

Banyak mengandung unsur mitos

Bersifat Regio-sentris atau kaya akan unsur kedaerahan

Sejarah tradisional berkembang dari masa kerajaan Hindu dan Budha sekitar abad ke-14 hingga masa kerajaan Islam di awal abad ke-20.

Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu dan Buddha

Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.

Bersifat religio magis.

Bersifat istanasentris.

Contoh historiografi dari zaman Hindu dan Buddha antara lain kitab Mahabharata dan Ramayana, kitab Pararaton, kitab Negarakertagama, Babad Aria Tabanan, dan Babad Tana Jawi.

Ciri-ciri historiografi tradisional pada zaman Islam

Masih mengandung unsur mitologi

Anda sudah mengetahui unsur-unsur kronologi

2. Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang berkembang dari masa penjajahan Belanda pada abad ke-17 M hingga pemerintahan Hindia Belanda pada abad ke-20 M.

Fokus utama historiografi kolonial adalah kehidupan warga Belanda (Eropa) di Hindia Belanda, seperti yang ditulis oleh Belanda atau Eropa. Tujuan penulisan adalah untuk memperkuat kehadiran kami di Indonesia. Ciri-ciri penulisan sejarah pada masa penjajahan Jepang adalah sebagai berikut.

Ciri-ciri historiografi kolonial

Perspektif penulisan adalah Neerdelandocentric atau Eurocentric.

Tulisan-tulisannya bersifat subyektif terhadap pemerintah kolonial

Saat mempersiapkan, kami cenderung mengabaikan sumber lokal.

Ini menceritakan sejarah orang-orang hebat, misalnya Daendels dan Raffles.

Tulisan-tulisannya diskriminatif terhadap masyarakat Hindia Belanda.

Bersifat etnosentris

Contoh historiografi periode Islam antara lain Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad Demak, Babad Tanah Jawi dan Babad Giyanti.

Karakteristik historiografi kolonial berfokus pada kajian tentang kekuasaan Belanda atau Eropa atas Hindia Belanda, namun tidak memperhatikan situasi Hindia Belanda (Indonesia) yang dijajah.

Contoh Historiografi Kolonial

Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie oleh A.J. Eikman dan F.W. pokok.

Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indië oleh G. Gonggrijp.

Geschiedenis van den Indischen Archipel oleh B.H.M. Blik.

Geschiedenis van Indonesie oleh H.J. de Graaf.

Sejarah Jawa oleh Thomas S. Raffles (1817).

3. Historiografi Nasional

Selanjutnya, yaitu historiografi nasional. Merupakan tulisan sejarah dengan tema utama negara Indonesia. Model buku sejarah ini mulai berkembang setelah pembebasan pada Agustus 1945.

Indonesia sentris untuk menanamkan rasa nasionalisme pada seluruh rakyat Indonesia. Di sisi lain, karakteristik sejarah etnis adalah menggunakan perspektif nasionalis Indonesia.

Pada hakekatnya, penulisan sejarah mempunyai tujuan untuk kemaslahatan bangsa Indonesia. Tulisan sejarah sengaja ditulis dari sudut pandang bangsa Indonesia.

Contoh Historiografi Nasional

Merah Putih 6000 tahun oleh Muhammad Yamin

Gadjah Mada: Pahlawan Pulau Tunggal Muhammad Yamin

Sekilas Aceh oleh SM Amin

4. Historiografi Modern

Historiografi modern muncul sebagai akibat dari kebutuhan akan ketelitian teknis untuk mendapatkan fakta sejarah. Fakta sejarah diperoleh melalui penentuan metode penelitian, rekonstruksi melalui ilmu bantu, teknik tertulis, dan sejarah lisan.

Periode ini dimulai dengan munculnya penelitian sejarah kritis dengan menggunakan prinsip-prinsip metode penelitian sejarah.

Contoh historiografi modern termasuk Pemberontakan Petani Banten 1888 oleh Sartono Kartodirdjo dan Revolusi Pemuda Benedict Anderson.

Sejarah modern tentunya berkembang mengikuti perkembangan zaman. Penulisan sejarah dewasa ini semakin objektif dan kritis terhadap satu peristiwa sejarah.

Ciri-ciri Historiografi Modern

Bersifat metodologi: Sejarawan harus menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.

Sifat kritis sejarah: makna dalam penelitian sejarah dengan menggunakan pendekatan multidimensi.

Sebagai Kritik Sejarah Nasional: Lahir sebagai kritik terhadap sejarah nasional yang dianggap cenderung menghilangkan unsur asing dalam proses pembentukan Indonesia.

Munculnya peran rakyat kecil.

(cr30/tribun-medan.com)
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved