World Rally Championship
F1H2O Sukses Digelar, Ijeck dan IMI Sumut Rencanakan Gelar World Rally Championship di Danau Toba
Ia menjelaskan, alasan pihaknya menginginkan kembali WRC digelar di Sumut, karena dampaknya untuk negara sangat luar biasa.
TRIBUN-MEDAN.com - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah bersama IMI Sumut sedang berupaya membawa kembali World Rally Championship (WRC). Sumut diketahui, sudah pernah menjadi tuan rumah WRC pada 1996 dan 1997.
Ia menjelaskan, alasan pihaknya menginginkan kembali WRC digelar di Sumut, karena dampaknya untuk negara sangat luar biasa.
Terutama untuk daerah penyelenggara dan promosi wisata, hingga perputaran ekonomi.
Pada tahun 1996-1997, Yayasan Reli selaku pelaksana dan Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan riset putaran uang saat berlangsungnya event bergengsi itu. Dari kegiatan tersebut, lebih kurang sekitar 2 minggu, perputaran uang hampir Rp 50 miliar lebih.
"Pada tahun itu, perputaran uangnya saja segitu. Ramainya orang datang ke Sumut. Jika hal itu kembali terulang, maka tanpa repot-repot, promosi otomatis," ujarnya didampingi Ketua IMI Sumut, Harun Nasution, kepada awak media usai memberikan keterangannya, Rabu (1/3/2023), di Rumah Dinasnya.
"Bahkan, Playstation 1 (PS1 konsol gim) saat itu ada pilihan gim reli dengan pilihan track Indonesia North Sumatera. Itu tanpa kita bayar, masuk jadi gim," ucapnya lagi.
Diungkapkan pria yang karib disapa Ijeck, setelahnya 1997 dan 1998 ada gejolak ekonomi di Indonesia dan tuan rumah diambil oleh China. Padahal bilangnya, untuk otomotif, secara penonton, reli berada di peringkat kedua. Pertama adalah F1 dengan jumlah penonton sekitar 300 jutaan.
Baca juga: Talas Beneng Asal Sumut Diekspor ke Australia, Wagub Ijeck Minta Pemda dan Swasta Bantu Budidaya
"Apalagi saat ini Presiden Jokowi sudah mencanangkan Danau Toba sebagai satu dari lima Destinasi Super Prioritas. Agar kunjungan ke Danau Toba lebih ramai, maka kita harus melaksanakan even-even berskala internasional," ucapnya.
Ijeck menjelaskan, ia turut bangga dengan pilihan Danau Toba yang menjadi lokasi penyelenggaraan F1 Powerboat baru-baru ini. Ia puas karena ajang internasional yang dilaksanakan, pada 24 hingga 26 Februari lalu itu berjalan sukses.
"Soal F1 Powerboat kita akui belum sempurna, tapi harus diapresiasi. Karena inikan baru perdana, kita maklumi saja," kata Ijeck.
Diakui Ijeck, pelaksanaan even kejuaraan dunia tidaklah mudah. Namun, berkat kerja keras pemerintah, balapan perahu super cepat tersebut dapat terlaksana. Terlebih, dilaksanakan di Sumut, tepatnya di Kota Balige, Kabupaten Toba.
"Harus kita apresiasi, berkat kerja keras pemerintah ini terlaksana, khususnya Pak Luhut Binsar Pandjaitan (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi). Karena gak mudah mendatangkan atau membuat even internasional itu," ujarnya.
"Soal kejuaraan dunia, tidak bisa kerja hanya komunitas, wadah organisasi olahraga, harus ikut campur tangan pemerintah. Kalau saya, sangat apresiasi terlaksananya F1 Powerboat," ucapnya lagi.
Musa Rajekshah juga menyebut banyak dampak positif dari pelaksanaan F1 Powerboat Danau Toba. Misalnya saja, hotel-hotel hingga homestay di kawasan pelaksanaan penuh, bahkan tanah kosong yang disewakan warga untuk berkemah juga ramai.
"Walau memang, cuaca sempat kurang mendukung. Tapi, kita harus apresiasi apa yang dikerjakan pemerintah. Sumut bangga menjadi tuan rumah, apalagi salah satu kabupaten kita," katanya.
Baca juga: Sosok Sahbudi Sikumbang, Nelayan yang Lepaskan 10 Juta Bayi Penyu ke Laut, Curhat ke Wagub Ijeck
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.