Berita Viral

Tak Hanya Siswa SMA, ASN Disdikbud NTT Kini Juga Masuk Kerja Jam 05.30 Pagi, Jam Pulang tak Berubah

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menerapkan aturan baru bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) masuk kantor pukul 05.30 Wi

Editor: Liska Rahayu
kompas.com
Tak Hanya Siswa SMA, ASN Disdikbud NTT Kini Juga Masuk Kerja Jam 05.30 Pagi, Jam Pulang tak Berubah 

Menurut Linus, ASN diminta masuk lebih pagi sebagai bentuk revolusi mental.

"Banyak keluhan dari guru-guru itu disampaikan melalui layanan lapor Pak Kadis. Sehingga kita memulai dulu dengan masuk kantor pukul 05.30 Wita," ujar dia.

Meski begitu, para ASN tidak langsung bekerja pada pukul 05.30 Wita.

Tak Hanya Siswa SMA, ASN Disdikbud NTT Kini Juga Masuk Kerja Jam 05.30 Pagi, Jam Pulang tak Berubah
Tak Hanya Siswa SMA, ASN Disdikbud NTT Kini Juga Masuk Kerja Jam 05.30 Pagi, Jam Pulang tak Berubah (kompas.com)

Kegiatan dimulai dengan menari, berdoa bersama lintas agama, memungut sampah, dan kegiatan lainnya. Linus menyebutkan, ASN pulang kantor seperti biasanya, yakni pukul 16.00 Wita.

Sementara itu sebelumnya pemerintah NTT kini mengimbau agar masyarakat setempat berjalan kaki saja, guna mengurangi pemakaian BBM.

Kepala Biro Ekonomi Setda NTT, Dr. Lerry Lupidara mengatakan, aturan ini dikeluarkan untuk mengendalikan inflasi daerah.

"Untuk pengendalian inflasi daerah, diimbau kepada masyarakat NTT untuk berjalan kaki, menggunakan sepeda atau kendaraan umum," paparnya, dikutip dari PosKupang.com.

Ia menyatakan peraturan tersebut telah tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan tanggal 7 November 2022 dan penerapan wajib jalan kaki akan diberlakukan mulai 7 Maret 2023.

Lerry Lupidara tidak menjelaskan terkait jarak yang harus ditempuh warga dengan jalan kaki dalam sehari.

Namun yang terpenting dengan jalan kaki warga bisa lebih sehat dan hemat BBM.

"Kalau jalan itu hemat BBM walaupun sudah kaya tapi simpan uang untuk lain lah," jelasnya.

Ia menambahkan, tidak ada sanksi bagi warga yang tidak menjalankan aturan ini karena sifatnya hanya imbauan.

"Sanksinya di akhirat. Namanya juga imbauan saja. Orang Indonesia itu malas berjalan kaki," sambungnya.

(*/Tribun-Medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved