Berita Medan

BERSTATUS Tersangka, Driver Ojek Online yang Ngaku Korban Begal Tak Ditahan, Ini Alasannya

S, awalnya mendampingi anaknya ke Polsek Delitua untuk membuat laporan polisi karena anaknya mengaku dianiaya dan sepeda motornya dirampas.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kapolsek Delitua Kompol Dedy Dharma (tengah), Kanit Reskrim Polsek Delitua AKP Irwanta Sembiring (kanan) dan Ipda Syawal Sitepu (kiri) saat memaparkan kasus driver ojek online Maxim mengaku dibega, padahal palsu, Kamis (9/3/2023). 

Ibu tersangka mengaku tak mengira anaknya merekayasa kejadian seolah-olah dibegal dan digebuki.

Pasalnya, RAD pulang pada Selasa 7 Maret pagi sekitar pukul 05:00 WIB dengan keadaan lemas dan pakaian penuh darah.

Saat itu ia yang baru saja Salat Subuh kaget bukan kepalang. S, ibu tersangka langsung mengambil segelas air dan menyuruh anaknya itu minum.

Seketika tersangka langsung muntah-muntah dan mengeluarkan cairan merah seperti darah segar dari mulutnya. Belakangan, darah tersebut merupakan lipstik merah.

"Saya Salat Subuh dia pulang berdarah,"ucapnya.

Atas kejadian ini, ibu tersangka yang bekerja sebagai pedagang kecil-kecilan di rumah meminta maaf kepada Kapolsek Delitua Kompol Dedy Dharma dan para penyidik.

Ia menyadari sempat mendesak polisi segera menerima laporan dan menangkap pelaku.

Ia juga berterima kasih karena anaknya bisa pulang dari penjara pada Kamis sore usai ditahan selama seharian.

Ia berharap anaknya tak lagi mengulangi perbuatannya dan bisa mengikuti ujian sekolah besok.

"Terima kasih banyak, ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya. Gak bisa saya berkata-kata lagi hanya berterima kasih,"ucapnya.

Sebelumnya, Unit Reskrim Polsek Delitua terpaksa mengamankan driver ojek online Maxim berinisial RAD (18) karena membuat keterangan palsu pada Rabu (8/3/2023) sore.

RAD (18), warga Jalan Bajak V, Kecamatan Medan Amplas ini merancang skenario kalau ia kena begal hingga sepeda motornya raib.

Tak tanggung-tanggung, ia juga membuat jaket, kausnya berlumur darah akibat diserang begal untuk meyakinkan Polisi.

Padahal, semua itu fiktif belaka supaya ia tak membayar cicilan sepeda motornya yang mulai jatuh tempo.

Dia berharap ketika sudah melapor Polisi atas perampokan maka tak diburu leasing untuk membayar cicilan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved