Materi Belajar

Negara Maju dan Negara Berkembang, Materi Belajar Geografi Kelas 12

Negara maju dan negara berkembang akan dibahas pada materi belajar geografi kelas 12 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Negara maju dan negara berkembang 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN –  Negara maju dan negara berkembang akan dibahas pada materi belajar geografi kelas 12 berikut ini.

Inggris terkenal dengan kemajuannya dalam sains dan teknologi. Berikut adalah universitas internasional berusia berabad-abad seperti Oxford dan Cambridge. Juga, banyak ilmuwan terkenal berasal dari Inggris, seperti James Watt, penemu mesin uap, dan Michael Faraday, penemu generator listrik. Bisakah kita tidak menyebutkan ilmuwan mana yang berasal dari negara ini?

Selain negara maju, ada juga negara yang disebut negara berkembang. Ada alasan negara-negara ini memiliki istilah maju dan berkembang. Ada beberapa indikator yang digunakan sebagai dasar pengelompokan negara-negara tersebut. Sebelumnya kita sudah membahas tentang perbedaan negara maju dan negara berkembang.

Tolak ukur kemajuan negara dapat dilihat dari keberhasilan proses pembangunan. Perkembangan ini dapat terjadi dalam bentuk fisik maupun non fisik. Pembangunan fisik adalah pembangunan sarana fisik, antara lain jalan, jembatan, pasar, sarana dan prasarana pemerintahan seperti pertanian dan irigasi. Pembangunan non fisik adalah pembangunan mental dan psikologis, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, apapun yang berhubungan dengan sumber daya manusia itu sendiri.

Jadi, jika perekonomian negara tersebut merata, taraf hidup relatif tinggi, dan tingkat teknologi yang digunakan tinggi, maka bisa disebut negara maju. Di sisi lain, negara berkembang adalah negara dengan kesejahteraan materi yang masih rendah.

Bagaimana cara membedakannya? Setiap indikator di negara maju akan berada pada level yang lebih tinggi daripada di negara berkembang. Misalnya, tingkat pendidikan di negara maju tinggi, tetapi tingkat pendidikan di negara berkembang rendah. Hal ini juga dapat dibedakan dengan sistem pendidikan Jepang dan Indonesia, misalnya. Di Jepang, tahun ajaran sekolah dan universitas dimulai pada tanggal 1 April, bertepatan dengan mekarnya bunga sakura. Hal ini diyakini dapat meningkatkan semangat anak-anak untuk sekolah dan kuliah. Bayangkan pergi ke sekolah dan melihat bunga sakura mekar penuh. Sangat bagus, bukan?

Di Indonesia, sekolah dan perkuliahan harus tetap berjalan meskipun panas terik dan hujan deras. Artinya, tidak ada musim khusus untuk memulai tahun ajaran baru. Yang paling seru adalah pemandangannya pasti berwarna-warni saat musim hujan. Bukan karena bunganya bermekaran, tapi karena orang-orang memakai jas hujan.

Perbedaan antara negara maju dan negara berkembang tidak terbatas pada pendidikan saja tetapi juga pada indikator lainnya. Untuk mempermudah, karakteristik negara maju dan berkembang dibandingkan.

Umumnya, negara maju terletak di benua Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan sebagian Asia Timur. Sebaliknya, negara berkembang umumnya tersebar di Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Selatan, dan beberapa pulau di Pasifik.

Baik negara maju maupun negara berkembang, begitu pula kita, memiliki masalahnya masing-masing. Ya, jangan cari masalah. Tantangan yang dihadapi negara-negara ini berbeda. Masalah yang dihadapi negara maju adalah kesulitan dalam pemasaran produk, kekurangan tenaga terampil dan tidak terampil, serta kekurangan bahan baku seperti minyak dan batu bara.

Tantangan yang dihadapi negara berkembang adalah tingkat pengangguran yang tinggi, tingkat pendidikan penduduk yang rendah, pertumbuhan dan ketergantungan yang tinggi, serta standar hidup yang rendah. Saat ini Indonesia masih menjadi negara berkembang, namun hal tersebut tidak menghalangi Indonesia untuk menjadi negara maju. Apa yang terjadi dengan negara-negara seperti Singapura misalnya, yang tumbuh dari negara berkembang menjadi negara maju?

Banyak warga Singapura yang tidak menyukai gaya kepemimpinan otoriter Lee Kuan Yew di balik keberhasilannya membangun Singapura. Gaya kepemimpinan Lee Kuan Yew yang cenderung menekan orang akhirnya menjadikan Singapura sebagai negara maju seperti sekarang ini. Misalnya, dalam 20 tahun tepatnya, pendapatan per kapita Singapura meningkat 15 kali lipat antara tahun 1960 dan 1980. Tak heran jika Singapura akhirnya menduduki peringkat keempat negara terkaya di dunia.

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved