Materi Belajar
Pengertian Kebijakan Fiskal, Tujuan dan Jenisnya, Materi Belajar Ekonomi Kelas 11
Pengertian kebijakan fiskal, tujuan dan jenisnya akan dibahas pada materi belajar ekonomi kelas 11 berikut ini.
Penulis: Rizky Aisyah |
TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Pengertian kebijakan fiskal, tujuan dan jenisnya akan dibahas pada materi belajar ekonomi kelas 11 berikut ini.
Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal, menurut definisi, adalah strategi atau kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah untuk mempertahankan pendapatan dan pengeluaran fiskal nasional. Lebih khusus lagi, kebijakan fiskal adalah kebijakan dari pemerintah yang mempengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluaran dan pendapatan pemerintah.
Pendapatan diatur terutama melalui pajak dan pengeluaran dalam bentuk anggaran yang dikeluarkan untuk mendukung program pemerintah. Kebijakan fiskal terkait erat dengan kebijakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu melalui cara-cara seperti perpajakan, pendapatan, hutang dagang, dan pengeluaran pemerintah. Di Indonesia, kebijakan fiskal berada di bawah kewenangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan utama penerbitan kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Tapi itu belum semuanya. Hal ini karena ternyata kebijakan fiskal memiliki beberapa tujuan:
1. Meningkatkan potensi sumber daya manusia dan mengurangi pengangguran.
Salah satu masalah terbesar perekonomian kita adalah tingginya jumlah pengangguran usia kerja. Kebijakan fiskal dapat mengatasi masalah ini melalui program-program yang meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat. Diharapkan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, angkatan kerja usia produktif akan dibekali dengan keahlian dan kompetensi yang memadai untuk bersaing di dunia kerja baik secara nasional maupun internasional. Hal ini secara tidak langsung menaikkan taraf ekonomi negara.
2. Menjaga kestabilan harga
Anda mungkin pernah melihat berita tentang kenaikan harga komoditas, mulai dari kebutuhan pokok seperti harga bensin hingga hal-hal yang paling dekat dengan kita seperti harga bahan masakan. Fluktuasi harga ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tingkat permintaan pasar hingga cara yang tidak dapat dibenarkan seperti penimbunan yang menyebabkan kelangkaan.
Salah satu tujuan utama kebijakan fiskal adalah menjaga harga komoditas tetap terjangkau oleh masyarakat dengan memberantas praktik-praktik curang yang menghambat stabilitas harga.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Selain menyeimbangkan perekonomian nasional, tujuan utama kebijakan fiskal adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal diharapkan dapat menciptakan banyak inovasi baru di bidang ekonomi sebagai solusi untuk meningkatkan perekonomian dan berperan sebagai pembuat kebijakan.
4. Mendorong laju investasi
Salah satu transaksi terbesar dalam perekonomian adalah nilai investasi yang mengalir ke negara-negara. Kebijakan fiskal dapat memperbaiki perekonomian dengan meningkatkan tingkat investasi dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas perekonomian negara. Lingkungan investasi yang baik akan membuat investor tertarik untuk membelanjakan dana investasinya, sehingga negara juga dapat menarik lebih banyak nilai pajak.
5. Terwujudnya keadilan sosial
Kebijakan fiskal juga berperan dalam peningkatan kesejahteraan dan program perlindungan sosial. Contoh nyata dari hal ini adalah Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang diprakarsai oleh Departemen Keuangan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah dan rentan bertahan dari dampak pandemi covid-19. Dengan demikian, stabilitas ekonomi tetap terjaga dan masyarakat setempat dapat merasakan dampaknya secara langsung.
Jenis Kebijakan Fiskal
Selanjutnya, mari kita lihat jenis-jenis kebijakan fiskal. Sejauh ini, apa yang Anda ketahui? Lebih khusus lagi, kami mengklasifikasikan kebijakan fiskal menjadi dua jenis:
1. Kebijakan Fiskal Ekspansif
Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan meningkatkan belanja negara dan menurunkan tarif pajak. Nah, kebijakan fiskal jenis ini dilakukan ketika perekonomian mengalami penurunan daya beli masyarakat dan tingkat pengangguran tinggi. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Contoh kebijakan fiskal ekspansif yang terjadi saat ini, BKF telah menerapkan kebijakan fiskal ekspansif tahun 2020-2021. Meluas berarti defisit pengeluaran pemerintah akan tetap besar untuk menopang ekonomi selama pandemi COVID-19.
2. Kebijakan Fiskal Kontraktif
Kebijakan fiskal penghematan adalah salah satu yang mengurangi pengeluaran negara dan menaikkan tarif pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi. Caranya adalah dengan membuat penghasilan Anda lebih besar dari pengeluaran Anda. Kebijakan jenis ini dikeluarkan pada saat perekonomian berada dalam kondisi ekspansif dimana mulai memanas (overheat) untuk mengurangi tekanan permintaan.
Contoh dari kebijakan fiskal ini adalah ketika Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan kebijakan untuk menaikkan tarif pajak penghasilan pribadi (PPh OP) menjadi 35 persen, terutama bagi mereka yang berpenghasilan tinggi.
Kemudian, untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebijakan fiskal, Anda juga perlu mengetahui beberapa instrumennya. Instrumen kebijakan fiskal adalah sektor-sektor ekonomi yang digunakan oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi makro. Sektor-sektor ini meliputi:
1. Pajak
Sektor penting dari alat kebijakan fiskal adalah perpajakan di sektor domestik dan luar negeri. Untuk mencapai tujuan ekonomi, pemerintah dapat meningkatkan atau menurunkan daya beli masyarakat melalui pajak. Misalnya, pengurangan pajak meningkatkan produksi barang dan jasa, yang meningkatkan daya beli masyarakat. Namun sebaliknya, menaikkan pajak menurunkan produksi barang dan jasa serta menurunkan daya beli masyarakat.
2. Pembelanjaan
Instrumen kebijakan fiskal selanjutnya yang akan kita bahas adalah belanja negara, dan itu adalah konsep yang sama di balik semua yang terjadi dalam hidup kita. Misalnya, jika pendapatan rumah tangga Anda menurun, secara alami Anda akan berusaha menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran Anda dengan menabung dan mengurangi pengeluaran Anda. Dalam konteks negara, nilai belanja negara dapat dikurangi atau ditambah sesuai kebutuhan. Ketika neraca pembayaran suatu negara defisit, pemerintah dapat mengurangi pengeluaran di sektor-sektor tertentu. Menunda pembayaran THR kepada pejabat pemerintah, misalnya.
3. Obligasi Publik
Instrumen kebijakan fiskal terakhir menyangkut penerbitan obligasi atau surat utang untuk warga negara. Surat utang ini terkenal di dunia investasi dimana orang yang memiliki dana ditawari untuk membeli surat utang dari negara, dan negara melunasi hutang tersebut beserta bunga pinjamannya.
Salah satu produknya adalah SBN ritel atau surat berharga negara yang diperdagangkan. Surat ini diperdagangkan sebagai produk investasi. Ketika Anda memutuskan untuk membeli SBN ritel, Anda berperan langsung dalam pembiayaan anggaran pembangunan nasional, selain memperoleh pendapatan melalui bunga.
(cr30/tribun-medan.com)
Pengertian Kebijakan Fiskal
Tujuan Kebijakan Fiskal
Jenis Kebijakan Fiskal
Materi Belajar
Materi Belajar Ekonomi
Tribun Medan
Fungsi dan Efek Rumah Kaca Bagi Kehidupan Manusia, Materi Belajar Biologi Kelas 7 |
![]() |
---|
Langkah-langkah Penulisan Karya Ilmiah, Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 9 |
![]() |
---|
Langkah-langkah Membuat Esai, Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 12 |
![]() |
---|
Mengenal Manfaat Minyak Bumi dalam Kehidupan Manusia, Materi Belajar Kimia Kelas 11 |
![]() |
---|
Macam-macam Interaksi dalam Ekosistem, Materi Belajar Biologi Kelas 10 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.