Berita Viral
Perjuangan Pasutri Obat Sang Buah Hati, Terlahir dengan Kelainan di Kaki Hingga Bisa Berjalan Normal
Sama halnya dengan yang baru-baru ini viral di media sosial kisah perjuangan pasutri obati sang buah hati yang terlahir dengan kaki pengkor.
Penulis: Putri Chairunnisa | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM – Setiap orangtua pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, apapun rela mereka lakukan demi kebaikan sang buah hati.
Sama halnya dengan yang baru-baru ini viral di media sosial kisah perjuangan pasutri obati sang buah hati yang terlahir dengan kaki pengkor.
Kisah perjuangan pasutri obati sang buah hati yang terlahir dengan kaki pengkor itu cukup menarik atensi warganet dan hingga kini telah ditonton sebanyak 11.3 juta kali.
Video kisah perjuangan pasutri obati sang buah hati yang terlahir dengan kaki pengkor itu diunggah oleh pemilik akun TikTok @kinaan.28 pada Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Viral Pria Ditabrak dan Dibogem Warga Gegara Ketahuan Pamer Alat Kelamin ke Seorang Siswi
Pada unggahan itu menunjukkan seorang ibu asal Jambi yang membagikan kisah sang buah hati yang terlahir dengan kelainan Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau kaki pengkor.
Sadar anaknya membutuhkan perawatan ekstra demi kakinya normal membuat orang tuanya langsung mengambil tindakan dengan membawa sang putra ke tukang urut sejak usia 4 hari dan rutin dilakukan setiap tiga kali sehari.
Selama menjalani pengobatan tradisional, kaki bayi bernama Farel itu harus dibalut daun-daunan, namun ketika balutan obat-obatan itu dibuka, timbul kemerahan sampai iritasi.
Merasa tak ada perubahan setelah dua bulan menjalani pengobatan tradisional membuat orang tuanya memutuskan untuk melakukan pengobatan medis.
Farel mendapat penanganan medis di Jambi dengan tindakan gips 6x.
Namun, melihat perubahan yang tak signifikan membuat kedua orang tuanya memberanikan diri berangkat ke Solo berbekal informasi dokter ortopedi anak terbaik di Indonesia, yakni dr. Anung.
Kali ini kaki Farel di gips 8x, gipsnya pun lebih tebal dan kakinya benar-benar dibentuk seperti kaki normal.
Setelah beberapa kali di gips, akhirnya Farel harus operasi pemanjangan tendon untuk kaki sebelah kirinya karena lebih kaku, kaki kanannya hanya perlu di gips.
Operasi berjalan lancar dan kaki Farel akhirnya normal.
Meskipun demikian, Farel masih harus menggunakan sepatu berpalang besi khusus CTEV untuk mempertahankan bentuk kakinya agar tak kembali bengkok untuk beberapa waktu.
Berangkat dari pengalamannya, sang ibu pun menjelaskan bahwa CTEV bukan cacat permanen dan bisa disembuhkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.