Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi Indonesia, Materi Belajar Geografi Kelas 8

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Dampak masyarakat ekonomi ASEAN bagi Indonesia akan dibahas pada materi belajar geografi kelas 8 berikut ini.

MEA adalah singkatan dari ASEAN Economic Community, suatu ekspresi kerjasama antar negara anggota ASEAN, khususnya di bidang ekonomi. wah, keren gak? Untuk mewujudkan AEC, ASEAN mengadakan tiga KTT: KTT 1997, KTT 2003, dan KTT 2006.

Dampak Positif

Aspek Perdagangan

Pasca hadirnya MEA, dampak positif dirasakan pada sisi perdagangan. bagaimana itu? Karena dengan MEA, semua hambatan perdagangan berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Selain itu, pemberlakuan MEA khususnya di Indonesia akan meningkatkan kemampuan ekspor produk lokal ke luar negeri dan menambah devisa negara.

Nah, devisa negara ini berguna untuk melunasi utang negara kita. Jadi, seiring waktu, utang negara akan terbayar.

Aspek Investasi

Aspek lain yang juga terkena dampak positif dari MEA adalah aspek investasi. MEA memberikan akses yang lebih mudah bagi investor untuk secara langsung dan lancar melakukan investasi di berbagai sektor, terutama sektor ekonomi. Selain itu, keberadaan MEA telah menciptakan peluang kreatif, kompetitif, dan kewirausahaan yang semakin luas.

Bidang Ketenagakerjaan

Sektor ketenagakerjaan juga terkena dampak positif dari MEA. Dengan hadirnya MEA, masyarakat akan berupaya meningkatkan kualitas dan keterampilan pribadi untuk bersaing dengan masyarakat dari negara ASEAN lainnya. Di luar itu, masyarakat Indonesia “dipaksa berpikir lebih terbuka tentang perubahan sosial budaya yang ada.

Nah, apakah Anda sudah mengetahui efek positifnya? Selain dampak positif yang ditawarkan MEA, ada pula dampak negatif bagi mereka yang belum siap menghadapi pasar bebas, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Dampak Negatif

Segi Kompetisi

Dampak negatif pertama dari MEA adalah meningkatnya persaingan produk dalam dan luar negeri. Apa kamu tahu kenapa? Hal ini karena hambatan barang dan jasa yang beredar di Asia Tenggara semakin sedikit dan tidak ada lagi batas wilayah.

Jadi, pasti banyak produk impor yang masuk ke pasar tradisional kita nanti. Hal ini akan berdampak mengancam status industri dalam negeri karena tidak sedikit produk luar negeri yang kualitasnya lebih baik dari produk dalam negeri.