Berita Medan

Orangtua Bayi Kembar Siam di RSUP Adam Malik Kesulitan Cari Pendonor ASI untuk Anaknya

Bayi kembar siam asal Kabupaten Batubara yang lahir di RSUP Haji Adam Malik Medan sangat membutuhkan donor ASI.

|
HO
Bayi kembar siam dari pasangan Heri Wahyudi(30) dan Shofiani(27) warga Dusun 3, Desa Petatal, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batubara lahir di RSUP Adam Malik Medan.  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bayi kembar siam yang lahir di RSUP Haji Adam Malik Medan membutuhkan donor ASI.

Namun, orangtua bayi kembar siam asal Kabupaten Batubara, Hasan dan Husin itu masih kesulitan mencari pendonor untuk ASI kedua buah hatinya.

Baca juga: Warga Batubara Lahirkan Bayi Kembar Siam di RSUP Adam Malik Medan, Begini Kondisinya

Sang ayah, Heri Wahyudi (30) mengaku, jikapun ada yang mendonorkan, dirinya harus menjemput jauh dari lokasi rumah sakit.

"Kemarin saya cari sendiri melalui Facebook. Jadi ada yang donor saya ambil," ungkapnya kepadanya wartawan, kemarin.

Hingga saat ini, jelasnya, belum ada pendonor yang tergerak hatinya untuk datang memberikan ASI-nya ke rumah sakit secara langsung. 

Ia berharap pendonor tergerak untuk mengantarkan ke rumah sakit, sebab dirinya juga sedang kesulitan biaya untuk menjemput langsung.

Karena, jika Heri harus menjemput langsung, ia mengeluarkan biaya untuk transportasi.

Sementara dia tidak memiliki banyak biaya, mengingat sudah tiga bulan di RSUP Haji Adam Malik sejak istrinya dirawat hingga melahirkan.

"Stok ASI di rumah sakit memang masih ada, tapi ini masih harus dicari," jelasnya.

Selain kekurangan ASI, Heri menyebutkan, kedua anaknya juga membutuhkan bantuan tisu dan pampers.

Karena untuk makan sehari-hari di rumah sakit, Heri mengaku sudah mendapatkan bantuan dari Kemensos .

"Tisu dan pampers ini dia memang boros sekali," ucapnya.

Sementara itu, untuk kondisi kedua bayinya, sejak lahir sekitar sebulan yang lalu hingga kini masih tetap harus bergantung dengan alat bantu napas 100 persen karena kondisinya belum stabil.

Begitu juga, untuk rencana pemisahan, hingga kini, belum ada kepastian dari tim dokter kapan akan dilakukan.

"Sejauh ini pembahasan tentang pemisahan belum ada. Karena dia harus distabilkan dulu, apalagi lahir kurang bulan, sudah gitu ada masalah di jantung dan paru," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved