Pembacokan
Nekat 'Cincang' Anggota Babinsa TNI AD, Pria Ini Berakhir dengan Wajah Nyaris tak Dikenali
Dalianto (44), lelaki warga Desa Ujung Rambe babak belur setelah nekat bacoki anggota Babinsa TNI AD Sertu Mansar Pardede
Dia membawa celurit dan langsung membacok Sertu Mansar Pardede secara brutal.
Hal ini membuat korban mengalami luka bacokan pada bagian pipi kiri, kepala belakang, bagian tangan kanan dan paha kanan. Karena saat itu posisinya rekannya sedang korban pun tidak bisa berbuat banyak.
Rekannya Serda M Simbolon baru bisa menolong korban saat pelaku sudah melarikan diri ke arah Desa Pisang Pala.
Ketika itu Serdang M Simbolon langsung membawa korban ke Puskesmas Petumbukan.
Karena kurangnya alat dan perlengkapan di Puskesmas korban pun kemudian dirujuk ke RSU Sari Mutiara Lubukpakam.
"Pelaku sudah diamankan cuma belum bisa kita ambil keterangan. Korban juga belum kita bisa ambil keterangan karena masih dirawat di Sari Mutiara. Pada saat itu sama sama mencari tapi keduluan mereka (dari TNI yang dapat duluan). Tadi malam diamankan dan diserahkan ke kita. Masih seputar- putar Desa Ujung Rambe situ sembunyi dia," kata Kapolsek Bangun Purba AKP Herwin.
Herwin pun tidak menampik kalau pihaknya sudah mendapat keterangan dari pihak keluarga dan masyarakat soal kejiwaan pelaku.
Dikatakan meski keluarga dan masyarakat menganggap pelaku punya gangguan jiwa namun secara hukum harus ada terlebih dahulu keterangan ahli jiwa.
Masyarakat dan keluarga menyampaikan kepada pihaknya pelaku terkadang mau berbicara-bicara sendiri.
"Menurut keluarga dulu dia ikut-ikut pengajian gitu (salah ajaran). Menurut warga mau cakap cakap sendiri mau ngaji-ngaji sendiri. Harus ada ahli dululah. Yang jelas kita proses dulu ini. Hasilnya nanti baru dibawa untuk gelar perkara," kata Erwin.
Kepala Desa Ujung Rambe, Eka mengatakan kalau pelaku sebenarnya adalah warga Batang Kuis hanya saja kelahiran desanya.
Pelaku disebut sempat menikah dan tinggal di daerah Batangkuis namun pisah dengan istri dan balik ke kampung.
Ia pun membenarkan kalau pelaku punya gangguan kejiwaan.
"Cemana ya, setres lah bis kita bilang. Ada gangguan jiwa nya jugalah. Gak normal kayak kita. Kalau gila kan di jalan-jalan kalau ini nggak dia mau nyapu-nyapu rumah. Baru sebulan dua bulan ininya dia ke sini karena kelahiran di sini dia. Udah nggak sama istrinya lagi dia, di sini tinggal sama orangtuanya," kata Eka.
(tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.