Bayi Luka Lepuh
KRONOLOGI Kaki Bayi Baru Lahir di RSU Mitra Medika Amplas Melepuh Usai Ikut Program Cek Stunting
Kaki bayi mungil ini seketika berubah berwarna merah seperti luka bakar usai tim medis diduga mengambil sampel darahnya.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Bayi perempuan baru lahir delapan hari di RSU Mitra Medika Amplas mengalami luka di kaki sebelah kanannya setelah mengikuti program pengecekan program Stunting yang ditawarkan pihak rumah sakit.
Kaki bayi mungil ini seketika berubah berwarna merah seperti luka bakar usai tim medis diduga mengambil sampel darahnya.
Atas kejadian ini, ayah korban, Ibnu, melapor ke Polda Sumut, dengan nomor laporan STTLP/B/319/1/2023/SPKT/POLDA SUMUT 14 Maret kemarin.

Ibnu Sajaya Hutabarat (25), ayah bayi tersebut bercerita, sejak anaknya lahir pada 8 Maret sudah ditawarkan program Stunting dari pemerintah, termasuk mengecek keterbelakangan mental anak.
Namun saat ia disodorkan form persetujuan atau menolak ia tak langsung memberi keputusan.
Esok harinya, Kamis 9 Maret sekira pukul 15.30 WIB, Ibnu kembali dipanggil ke ruangan bayi dan bertemu dengan perawat membahas tawaran kemarin.
Disini ia dibujuk rayu jika pengambilan sampel tidak menimbulkan risiko sampai akhirnya ia menyetujui.
"Setelah katanya tidak ada resikodan SOP serta mekanismenya hanya pengambilan sampel darah, seperti cek gula darah dan cek golongan darah, hanya mencucuk jarum ke tumit bayi ku untuk ambil sedikit darahnya, aku tanda tangan form persetujuan itu," kata Ibnu.
Setelah mendapat persetujuan, pengambilan sampel darah dilakukan pada 10 Maret 2023 tepat melalui tumit bayi sebelah kanan sekira sore hari.
Baca juga: Bikin Merinding, Koper Berisi Tubuh Korban Mutilasi Sempat Dikira Uang, Warga Panik Lihat Benda Ini
Kaget bukan kepalang, keesokan harinya atau tanggal 11 Maret keluarga kaget ketika melihat kaki kanan bayinya sudah dibalut perban.
Lantas ia dan istrinya meminta perban dibuka untuk mengetahui apa yang terjadi.
Setelah dibuka inilah baru diketahui kaki anaknya seperti mengalami luka berwarna merah.
"setelah kami dipanggil ke ruangan bayi mereka mencoba menutup-nutupi dan minta diperlihatkan, bedong dibuka istri karena hanya diselimuti.Dibuka la balutan perban tadi disitu terlihat kaki anak kami,"ucapnya.
Pada hari Senin atau 13 Maret, keluarga bertemu manajemen RSU Mitra Medika.
Disini mereka mengaku bertemu dengan Direktur rumah sakit dan direktur menyatakan siap bertanggungjawab.
Namun demikian, pihak keluarga merasa rumah sakit terkesan sepele.
Baca juga: Bikin Merinding, Koper Berisi Tubuh Korban Mutilasi Sempat Dikira Uang, Warga Panik Lihat Benda Ini
Sementara sebelum bertemu direktur, tim medis yang menangani sudah mengakui kesalahannya yang membuat bayinya seperti mengalami luka bakar memerah
"Di hari Sabtu petugas sudah mengakui kelalaian, kesalahan. Direktur mengatakan kami siap bertanggungjawab. Namun tanggung jawab terkesan sepele sehingga berdiskusi dengan keluarga dan melaporkan ke Polda Sumut,"ucapnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Direktur RS Mitra Medika dr Sjahrial R Anas tak membantah adanya peristiwa tersebut.
Dia mengaku apa yang dilakukan pihak RS sudah sesuai prosedur dimana untuk program stunting pemerintah mengambil sampel darah dari telapak kaki bayi.
Namun ia juga tak menyangka pada anak kali ini terjadi melepuh yang diduga karena kulit bayi sensitif, sedangkan bayi sebelum-sebelumnya tidak.
"Rupanya terjadi pelepuhan, dia sensitif,"kata Direktur RS Mitra Medika dr Sjahrial R Anas, Kamis (16/3/2023).
Sjahrial menyatakan telah bertemu dengan orangtua bayi dan berjanji akan bertanggungjawab sepenuhnya.
"Intinya kami akan bertanggungjawab penuh dan akan obati,"ucapnya.
(Cr25/ tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.