Kabar Duka

Tangis Syamsul Arifin, Eks Gubernur Sumatera Utara Kenang Ibundanya Semasa Hidup, Sosok Bertuah

Setiap yang beryawa pasti mati, saya minta kepada adik saya Syah Afandin, dia lebih tegar dari saya menghadapi pulangnya ibu saya ini

TRIBUN MEDAN/HO
Anak tertua Hj Fadlah Bin Hasyim, yang juga Mantan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin sekaligus abang kandung Plt Bupati Langkat, Syah Afandin, Kamis (16/3/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Mantan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin yang juga abang tertua Plt Bupati Langkat, Syah Afandin, mengenang dan bercerita sosok ibundanya Hj Fadlah Bin Hasyim sebelum wafat pada, Kamis (16/3/2023) pukul 01.05 WIB dinihari.

Meski berat melepas kehilangan orang terkasihnya, namun dirinya mengaku ikhlas atas kepergian ibundanya.

"Setiap yang benyawa pasti mati, saya minta kepada adik saya Syah Afandin, dia lebih tegar dari saya menghadapi pulangnya ibu saya ini," ujar Syamsul Arifin sambil menangis, Kamis (16/3/2023).

"Saya ikhlas demi Allah SWT. Almarhumah sudah banyak berbuat dari kami masih susah, waktu kecil kami sama dia, hingga sampai sekarang," sambungnya.

Lanjut Syamsul, ibundanya yang kerap dipanggilnya emak ialah orang bertuah. Mengapa demikian, Syamsul mengaku tepat hari ini kepergiannya, ibundanya diantarkan oleh anak yang sekarang menjabat bupati.

"Bahwa dia (emak) bukan orang sembarangan. Anaknya juga mantan Gubernur Sumatera Utara, dan emak kami ini pun sekolah SD tidak tamat. Tapi emak kami ini selalu diridhoi orangtuanya, dia sosok yang dicintai orangtuanya, ilmunya itu diturunkannya kepada kami," ujar Syamsul.

Sedangkan, Syamsul menambahkan almarhum ayahnya berpesan, jika dirumahnya tidak mengenal pangkat dan jabatan.

"Yang dikenal tutur, siapa yang tua itu yang dihormati," ujar Syamsul.

Bahkan sejak tadi malam, dan dari lima Minggu yang lalu, masyarakat terus berdatangan ke rumah duka untuk mendoakan kesembuhan yang dialami almarhumah.

"Banyak yang datang, itu pun ditahan-tahan ingin melihat dia (emak), ingin mendoakan dia, sampai tibalah wafatnya," ujar Syamsul.

Tak hanya itu, kerabat dan saudara yang mendengar wafatnya Hj Fadlah Bin Hasyim tak henti-henti menelfon, untuk mengucapkan turut berbela sungkawa.

"Dengar orang itu ibunda saya meninggal, ada dari Papua nelfon mengucapkan turut berduka cita, tadi bapak Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga nelfon, Insyaallah dia datang ke sini malam tahlilan, malam kedua atau ketiga. Banyak ribuan pesan yang masuk ke kami keluarga, saya ingat itu," ujar Syamsul.

Kemudian, Hj Fadlah Bin Hasyim, 87 tahun yang lalu dilahirkan di Pangkalan Brandan. Selanjutnya nikah dijodohkan dengan Almarhum H Hasan Basri.

"Emak saya ini nikah bersaudara tapi dia berbahagia. Suami istri sampai akhir hayat ayah kami. Kami anak-anaknya dididik dengan kasih sayang, kami tidak pernah berbicara harta, pangkat, tapi beberbicara kasih sayang, hari ini dia pulang selamanya," ucap Syamsul dengan raut wajah sedih.

Sebelum Hj Fadlah Bin Hasyim wafat, Minggu kedua saat dirinya sakit, ternyata dirinya meminta cucunya untuk berkumpul.

"Rumah ini jangan dianggap kosong, rumah ini adalah rumah keluarga. Jangan karena sudah enggak ada emak kami ini berbeda. Saya ingin tetap seperti yang dulu," tutup Syamsul.

(cr23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved