Tradisi Ramadan

Hukum Ziarah Kubur Jelang Bulan Ramadan Menurut Ustaz Abdul Somad, Berikut Adab yang Dianjurkan

Tradisi ziarah ke makam keluarga atau orangtua seperti kakek maupun nenek yang sudah meninggal ini nampaknya telah menjadi tradisi.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Warga membersihkan dan berdoa di makam keluarga saat melakukan ziarah kubur di Pemakaman Muslim, di Jalan Halat, Medan. Tradisi ziarah kubur tersebut dilakukan warga menjelang bulan Ramadan untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia. 

TRIBUN-MEDAN.com- Menjelang Bulan Ramadan, biasanya ada beberapa tradisi yang akan dilakukan umat muslim di Indonesia, salah satunya adalah ziarah kubur.

Tradisi ziarah ke makam keluarga atau orangtua seperti kakek maupun nenek yang sudah meninggal ini nampaknya telah menjadi tradisi ini sudah berlangsung lama.

Lantas, bagaimanakah hukumnya berziarah kubur menjelang Ramadan atau bulan puasa?

Menurut Ustad Abdul Somad, Nabi Muhammad pernah melarang umatnya berziarah kubur, namun sekarang sudah dibolehkan.

Peziarah berdoa di pemakaman khusus Covid-19, di Simalingkar B, Medan, Sabtu (10/3/2021). Menjelang Ramadan, umat Islam melakukan tradisi ziarah kubur mendoakan sanak keluarga dan kerabat yang telah wafat.
Peziarah berdoa di pemakaman khusus Covid-19, di Simalingkar B, Medan, Sabtu (10/3/2021). Menjelang Ramadan, umat Islam melakukan tradisi ziarah kubur mendoakan sanak keluarga dan kerabat yang telah wafat. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Terkait waktunya, bisa kapan saja, tak harus menjelang bulan puasa.

“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bualan puasa, bebas saja. Lalu mengapa orang-orang kita sering berziarah kubur menjelang bulan puasa?

Mungkin saja karena dia baru bisa libur pas mau puasaatau saat sedang bulan puasa. Bisa juga karena hatinya sedang lapang, ingin mengingat Allah maka pergilah di ke kubur, mau mengingat mati,” jelasnya.

Katanya, hal ini ada di kitab karangan seorang syekh tentang ziarah kubur.

Lalu ada lagi pertanyaan, apakah berziarah kubur menjelang bulan puasa pernah dilakukan Nabi Muhammad?

Jawabnya, tidak semua perbuatan yang tidak dilakukan Nabi Muhammad lantas tak bisa pula kita lakukan.

Contoh, membaca ayat Kursi di empat sudut rumah ketika memasuki rumah.

Nabi Muhammad tak pernah melakukan ini, namun dilakukan oleh satu diantara sahabat Nabi Muhammad, yaitu Abdurrahman bin Auf.

“Abdurrahman bin Auf ketika pulang ke rumahnya malam hari, diucapkannya ayat Kursi di empat sudut rumahnya, kanan, kiri dan dua di belakang,” katanya.

Artinya, jika kita ingin juga melakukan ini untuk perlindungan dari kejahatan setan boleh saja walaupun tak pernah dilakukan Nabi Muhammad.

“Sebab hadis itu ada empat jenis, yaitu berdasarkan perkataan, sifat, ketetapan dan perbuatan Nabi Muhammad,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved