Pemblokiran Sidebuk debuk
Objek Wisata Sidebuk-debuk Diblokir Warga, Polisi dan TNI Turun ke Lokasi Bubarkan Pemblokiran
Lokasi pemandian air panas Sidebuk-debuk sempat diblokir warga tanpa alasan yang jelas Sabtu (18/3/2023) malam
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,KARO - Akses jalan menuju objek wisata pemandian air panas Sidebuk-debuk, di Desa Doulu, Berastagi, sempat diblokir.
Informasi yang didapat, pemblokiran ini dilakukan oleh oknum masyarakat sejak Sabtu (18/3/2023) malam hingga Minggu (19/3/2023) siang.
Amatan www.tribun-medan.com, di lokasi kejadian sudah dijaga oleh personel gabungan dari Polres Tanahkaro, Kodim 0205/TK, hingga Satpol PP Kabupaten Karo.
Baca juga: Sudah Bisa Dilalui, Petugas Gabungan Amankan Jalur Masuk Sidebuk-Debuk yang Sempat Diblokade
Setelah dijaga oleh personel gabungan ini, akses menuju objek wisata Sidebuk-debuk sudah bisa dilalui dan masyarakat ataupun pengunjung sudah dapat melintas dengan aman.
Kabag Ops Polres Tanahkaro Kompol Abdi Abdullah, mengungkapkan setelah menerima laporan adanya kejadian ini pihaknya langsung menuju ke lokasi. Dirinya menjelaskan, setibanya di sana pihaknya langsung melakukan pengamanan dan patroli ke dalam kawasan Sidebuk-debuk.
"Dari informasi ini, kita sudah mengambil langkah pengaman," ujar Abdi.
Baca juga: Perseteruan di Pos Retribusi, Pintu Masuk Air Panas Sidebuk-Debuk Diblokir Warga Setempat
Dijelaskan Abdi, mengetahui aksi pemblokiran jalan tersebut pihaknya langsung melakukan pengamanan. Pasalnya, untuk pemblokiran ini sudah melanggar karena akses yang diblokir ini adalah jalan umum dan jalan utama menuju ke desa.
"Tadi kami menyampaikan pemblokiran ini tidak sesuai, karena jalan umum. Tadi sudah kita minta untuk dibuka, dan akhirnya masyarakat membongkar portal tersebut," ucapnya.
Baca juga: Pungli Kembali Terjadi di Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk, Per Orang Dikenai Biaya Rp 10 Ribu
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan setelah portal tersebut dibongkar akhirnya jalur tersebut bisa kembali dilalui sekira pukul 12.00 WIB tadi.
Berdasarkan informasi yang didapat, aksi pemblokiran jalan ini merupakan buntut dari adanya kericuhan yang terjadi di pos retribusi.
Di sana, diduga petugas pos diserang oleh sekelompok masyarakat dan diduga terjadi aksi penganiayaan. (mns/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.