Penganiayaan

Penampakan Rumah Bripka Arfan Saragih yang Tewas karena Tersandung Penggelapan Pajak Kendaraan

Rumah Bripka Arfan Saragih terletak di Dusun Pagar Janji Kabupaten Simalungun dapat dikatakan jauh dari kemewahan.

INTERNET
Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir yang disebut tewas karena minum racun sianida 

TRIBUN-MEDAN. com, SIMALUNGUN - Rumah orang tua Bripka Arfan Saragih anggota Polres Samosir yang ditemukan tewas diduga bunuh diri karena menegak racun setelah tersandung penggelapan pajak kendaraan sebesar Rp 2,5 miliar terlihat sangat sederhana.

Rumah Bripka Arfan Saragih terletak di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun dapat dikatakan jauh dari kemewahan.

Saat didatangi Tribun, terlihat rumah yang dihuni oleh kedua orang Bripka Arfan sangat sederhana dan berukuran sekitar 7 x 5 meter.

Di dalam rumah juga tak tampak adanya perabotan rumah yang mewah. Sementara itu, di depan rumahnya terdapat warung kopi yang dijalankan Benneria Purba ibu Bripka Arfan Saragih untuk menambah penghasilan harian.

Rumah Bripka Arfan Saragih terletak di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun. /Anugrah Nasution.
Rumah Bripka Arfan Saragih terletak di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun. /Anugrah Nasution. (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION)

Tasman Sipayung paman Bripka Arfan mengatakan, di rumah yang sederhana itulah Bripka Arfan dibesarkan hingga dirinya menjadi anggota polisi.

"Beginilah rumah dia cukup sederhana, dulu ini kayu semua cuman beberapa tahun lalu dibangun secara pantungan empat orang anak (orang tua Arfan) termasuk almarhum dan tiga anaknya lainya. Dan ukuran juga tidak terlalu besar," kata Tasman, Minggu, (19/3/2023).

Tasman mengatakan, sebelumnya Arfan memiliki rumah di Samosir, namun rumah tersebut telah dijual untuk mengembalikan uang pajak kendaraan yang digelapkan Arfan.

"Kemarin dia punya rumah di Samosir, cuman sudah dijual Rp 450 juta untuk balikkan uang ke Samsat. Dan keluarganya juga sudah utang-utang bantu dia pulangkan uang itu, kemarin sudah ada Rp 650 juta utang yang dikembalikan Arfan beberapa hari sebelum dia meninggal dunia kepada Samsat Samosir," ujarnya.

Tasman mengatakan, kini Arfan tak memiliki aset apa apa lagi. Kata Tasman, hanya tanah makam berukuran 3 x 3 meter yang ada di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun tempat Arfan dikebumikan yang tersisa, itu pun atas bantuan keluarga membeli.

"Paling yang ada tanah makam dia itu aja, itupun keluarga yang bantu untuk beli itu ukuran 3x3 meter selainnya sudah tidak ada lagi. Sampai sampai anak istrinya sekarang tinggal di Medan di rumah yang sangat kecil seperti kamar kos-kosan," kata dia.

Sebelumnya Bripka Arfan Saragih ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisinya pada 6 Februari lalu.

Menurut polisi Arfan meninggal karena bunuh diri karena menggelapkan uang pajak Rp 2,5 milliar. Kasus penggelapan uang pajak kendaraan itu saat ini tengah diusut kepolisian.

Sejauh ini selain Arfan polisi juga telah menetapkan tiga pegawai Bapenda Samosir yang diduga berkomplot dengan Bripka Arfan Saragih.

Sejauh ini Tiga pegawai Bapenda Samosir yakni ET alias Acong, RB dan JM belum ditetapkan sebagai tersangka kasus penggelapan pajak kendaraan sebanyak Rp 2, 5 Miliar.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved