Penggelapan Pajak

Tiga Pegawai Dispenda Samosir Diduga Ikut Tilap Pajak Negara Rp 2,5 Miliar Tapi Tidak Ditangkap

Tiga pegwai Dispenda Samosir ternyata ikut melakukan penggelapan pajak kendaraan warga hingga Rp 2,5 miliar

Editor: Array A Argus
Arjuna Bakkara
Kapores Samosir AKBP Yogie Hardiman SIK SH MH memaparkan tersangka tindak pidana narkotika beserta sejumlah barang bukti di Mapolres Samosir, Kamis (9/2/2023). 

Jeni khawatir suaminya akan celaka.

Baca juga: Bripka Arfan Saragih Minum Racun Sianida Usai Gelapkan Pajak Rp 2,5 Miliar di Samosir

Baca juga: Gegara Tiga Kotak Bika Ambon, Penumpang Ngamuk Diminta Rp 2 Juta oleh Petugas di Bandara Kualanamu

Sebab, yang akan dihadapi adalah mereka yang punya kekuasaan. 

"Istrinya saat itu melarang karena takut juga," kata Tasman.

Tasman mengatakan, yang membuat keluarga tidak yakin korban bunuh diri lantaran yang bersangkutan sudah melunasi sebagian uang yang telah digelapkan.

Menurut Tasman, ada Rp 650 juta uang yang sudah dikembalikan Bripka Arfan Saragih.

Jika dihitung-hitung, sisa uang yang harus dikembalikan Bripka Arfan Saragih tinggal Rp 80 juta lagi.

"Kalau mau bunuh diri, kenapa setelah bayar Rp 650 juta. Kenapa sebelum itu tidak dibayarkan," kata Tasman. 

Keluarga menduga, dengan meninggalnya Bripka Arfan Saragih, ada pihak tertentu yang ingin melimpahkan semua kesalahan ini pada mendiang. 

Dengan tewasnya mendiang, maka kasus ini akan sulit terungkap.

Sebab, Bripka Arfan Saragih ini yang tahu siapa-siapa aja pihak yang diduga terlibat dalam menilap keuangan negara tersebut. 

"Kami keluarga sudah bayar, bahkan rumah Arfan itu yang ada di Samosir sudah dijual untuk bayar kerugian. Kami keluarga juga gotong royong membantu. Tapi kami lihat dengan meninggalnya Arfan, semua masalah mau dilimpahkan sama dia sendiri," kata Tasman.

Sang Ibu Dimimpikan Mendiang

Binneria Purba, ibu mendiang Bripka Arfan Saragih tak henti-hentinya menangis ketika mengingat sosok sang anak.

Menurut Binneria, sangat tidak mungkin Bripka Arfan Saragih bunuh diri.

Dia yakin, ada hal lain dibalik kematian anaknya itu.

"Kemarin aku ziarah, ku bilang dikuburannya, bilang lah nak, dibunuh atau bunuh diri," kata Binneria memulai cerita.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved