Viral Aksi Tak Senonoh Bule, Buka Celana di Puncak Gunung Agung Bali

TRIBUN-MEDAN.COM – Belakangan ini kelakuan warga negara asing (WNA) memang kerap kali meresahkan masyarakat Bali, sama halnya dengan yang baru-baru ini viral di media sosial foto WNA buka celana di puncak Gunung Agung Bali pada Minggu (19/3/2023).

Foto WNA buka celana di puncak Gunung Agung Bali itu seketika menjadi sorotan warganet.

Foto WNA buka celana di puncak Gunung Agung Bali itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @infobadung.

Pada unggahan itu menunjukkan seorang WNA yang diduga asal Rusia yang sedang berdiri menghadap ke kawah Gunung Agung Bali.

Saat itu pria tersebut tampak merentangkan tangannya dan menurunkan celananya untuk memamerkan organ intimnya.

Foto itu sebelumnya diunggah sang bule di akun Instagram pribadinya @Chila_brazila.

Ketahuan melakukan aksi tak senonoh di gunung yang amat disucikan umat Hindu itu membuat warganet berbondong-bondong mengecam aksinya.

Dibanjiri tanggapan negatif membuat sang bule langsung mengunci akunnya.

Dikutip dari Tribun Bali, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Nyoman Kenak pun bereaksi keras atas hal tersebut.

Sudah berulang kali terjadi membuat aksi tersebut dinilainya bukan lagi soal kurangnya edukasi terhadap wisatawan, namun memang perilaku WNA yang tak bisa menghargai kesucian Bali.

Nyoman mendukung upaya pihak berwenang seperti Polisi, Kemenkumham, Imigrasi serta Pemerintah Provinsi Bali untuk menindak tegas WNA yang kerap kali berulah maupun pihak lainnya yang melecehkan Bali.

"Penindakan dilakukan untuk mendukung pariwisata Bali yang berkualitas. Tentu dampaknya ada, misalnya kunjungan wisman menurun, tapi kita tidak lagi ingin wisata yang menentukan kuantitas, tapi kualitas," tegas Nyoman.

Rombongan bule yang diperkirakan berjumlah 7 orang itu ternyata mendaki Gunung Agung Bali tanpa  didampingi pemandu.

Saat itu mereka diketahui mendaki pada dini hari, ketika tak ada petugas.

"Ini jadi renungan bersama. Kami menilai tidak ada pihak yang disalahkan, namun kini kita perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat. Kami meyakini masyarakat setempat telah memikirkan hal ini," jelasnya.

Unggahan ini pun menuai beragam komentar dari warganet yang menyoroti aksi bule tersebut.

“Harus ada upacara guru piduka (minta maaf), biaya ditanggung si bule,biar ada efek jera! Setelah itu deportasi,” tulis @nand_bali.

“Kalau kayak gini pemerintah harus tegas promosi larangan dimana yang boleh dimana yang tidak boleh, kalau melanggar yang konsekuensi denda dulu terus baru deportasi baru blacklist,” tulis @basmayuda.

(cr32/tribun-medan.com)