Berita Medan
Harga Daging Sapi di Pasar Petisah Medan Tembus Rp 150 Ribu Per Kilogram, Padahal Permintaan Turun
Berdasarkan pemantauan lewat PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) harga daging di Pasar Petisah Kota Medan menyentuh Rp 150 ribu per kg-nya.
Penulis: Angel aginta sembiring |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Menjelang Ramadhan 1444 H, harga daging di Pasar Petisah Kota Medan tembus hingga menyentuh Rp 150 ribu per kilogram.
Berdasarkan pemantauan lewat PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) harga daging di Pasar Petisah Kota Medan menyentuh Rp 150 ribu per kg-nya.
Baca juga: Harga Daging Sapi di Sergai Naik Jelang Ramadhan, Pedagang Keluhkan Stok yang Terbatas
Dalam hal ini, Ketua Pemantau Pangan Sumut, Gunawan menyampaikan meskipun di tingkat pedagang besar atau distributor berada dikisaran Rp 115 - Rp 117 ribu per kg-nya, kenaikan harga di level pengecer ini merupakan hal yang lumrah terjadi untuk kondisi pasar seperti sekarang ini.
Ia mengatakan pedagang pengecer tengah memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan keuntungan.
Karena di level pedagang pengecer yang lebih memahami bagaimana permintaan itu terjadi di lapangan.
Kalau berkaca kepada konsumsi daging sapi itu sendiri, memang disaat menjelang Ramadhan ada lompatan demand yang terjadi sesaat.
"Tetapi kalau membandingkan konsumsi atau permintaan daging sapi untuk periode yang sama. Justru ada penurunan konsumsi sekitar 43 persen dibandingkan tahun lalu. Artinya konsumsi daging di awal ramadan tahun ini dengan tahun sebelumnya kian memburuk," ucapnya, Selasa (21/3/2023).
Ia mengatakan, terkait dengan hal ini, beberapa rumah potong hewan mengeluhkan rata-rata harian pemotongan yang belum juga pulih dibandingkan masa sebelum pandemi Covid 19.
Disebutnya, sejumlah pelaku usaha mengeluhkan pemotongan hewannya anjlok sekitar 50 persen lebih dalam 3 tahun terakhir.
Penurunan konsumsi daging sapi ini bisa menjadi indikasi kuat bahwa daya beli masyarakat memang tengah bermasalah.
"Dan daging sapi ini dominan menjadi bahan utama untuk pembuatan bakso. Kuat dugaan saya kalau ada peralihan konsumsi dari daging sapi ke daging ayam atau sumber protein lainnya, " sebutnya.
Ia juga menyebutkan, pemicu utama peralihan tersebut adalah gangguan daya beli, yang membuat konsumsi daging sapi secara keseluruhan mengalami tekanan.
Baca juga: Harga Daging Sapi dan Ayam Makin Mahal Mendekati Ramadan Pertama di Kota Medan
Dan ditengah tekanan daya beli ini, permintaan daging sapi sangat sensitif dengan perubahan harga.
Konsumsi daging sapi yang turun secara konsisten, bisa menjadi masalah besar bagi keberlangsungan usaha penggemukan sapi.
Terlebih jika impor daging beku dari India yang harganya memang lebih murah, sangat potensial memperburuk penjualan daging sapi segar.
"Jadi sekalipun impor daging beku bisa menekan harga daging, tetapi sebaiknya tetap diberlakukan kontrol yang ketat untuk produk yang satu ini," pungkasnya.
(cr9/tribun-medan.com)
KontraS Minta Dewan Pengawas Mahkamah Agung Evaluasi Pengadilan Militer Medan |
![]() |
---|
Bawa Bendera One Piece Pendemo di Polda Sumut Soroti Dugaan Pengoplos Gas Subsidi di Deli Serdang |
![]() |
---|
Proyek Gedung UMKM Square USU Tak Kunjung Tuntas, Melvi Bungkam |
![]() |
---|
RinduTenang Hadirkan Wadah Kajian Islami dengan Sentuhan Spiritual Healing |
![]() |
---|
Warga Resah Drainase Ditutup Permanen, Plt Kadis SDABMBK Medan Sidak Jalan Gaperta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.