Firasat Buruk Ayah Ayu Indraswari, Mama Muda Dimutilasi 65 Bagian, Pelaku Masih Sanggup Makan Mi

Ayah Ayu Indraswari mengaku langsung dapat firasat buruk saat putrinya tak bisa dihubungi di hari Sabtu sore.

HO
Pelaku mutilasi mama muda, Heru Prastiyo terancam hukuman mati. Ia membunuh dan memutilasi Ayu Indraswari di hotel di Yogyakarta. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pembunuhan dan mutilasi di Sleman, Yogyakarta, masih jadi perbincangan publik.

Terungkap hal-hal baru, seperti pengakuan ayah korban.

Ayah Ayu Indraswari mengaku langsung dapat firasat buruk saat putrinya tak bisa dihubungi di hari Sabtu sore.

Bagaimana keterangan dari ayah Ayu Indraswari tentang kematian sang putri?

Jagad media sosial dihebohkan berita pembunuhan seorang perempuan asal Yogyakarta, Ayu Indraswari.

Kasus pembunuhan ini disertai mutilasi.

Pelaku dan korban mutilasi di Sleman, Jogja
Pelaku dan korban mutilasi di Sleman, Jogja (Kolase Foto Instagram/andreli_48/HO Tribun Style)

Kasus pembunuhan disertai mutilasi tersebut merenggut nyawa Ayu Indraswari, AI (34) di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, akhirnya terungkap.

Pelaku sosok pelaku ialah adalah Heru Prastiyo (23), yang merupakan teman kencan korban.

Keduanya sudah saling kenal selama kurang lebih 4 bulan, melalui media sosial.

Heru nekat menghabisi nyawa AI lantaran terjerat pinjaman online alias pinjol.

Setelah melakukan aksi kejinya, pelaku membawa kabur barang berharga milik korban.

Lantas siapakah sosok Heru Prastiyo dan Ayu Indraswari?

Pelaku pembunuhan AI yang disertai mutilasi sudah ditangkap tim opsnal gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Polresta Sleman.
Pelaku pembunuhan AI yang disertai mutilasi sudah ditangkap tim opsnal gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Polresta Sleman. (IST via TribunJogja)

Sosok Heru Prastiyo

Melansir TribunJogja.com, sehari-hari, Heru bekerja di sebuah jasa tenda di Sleman.

Di lingkungan tempatnya bekerja, Heru dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Dikatakan pemilik jasa tempat pelaku bekerja, Heru sudah bekerja selama kurang lebih 5 tahun.

"Betul (Heru) itu karyawan kami. Yang kami tahu, dia pribadi yang baik, anaknya sopan."

"Tetapi memang agak tertutup seperti sedang memiliki tekanan sejak dua tahun lalu karena terlilit pinjol," jelasnya, Rabu (22/3/2023).

Sosok Ayu Indraswari

Melansir Tribunmuria, Ayu Indraswari merupakan warga Ngadisuryan RT 9 RW 2, Desa Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.

Berdasar data KTP, Ayu Indraswari beragama Islam dan statusnya belum kawin.

Ayah kandung korban, Heri Prasetya mengatakan memiliki dua anak. Ayu Indraswari merupakan anak pertama.

Heri berujar Ayu Indraswari bilang sudah bekerja di Angkasa Pura Yogyakarta.

Namun informasi itu ternyata disanggah pihak Angkasa Pura dengan pernyataan tidak ada pegawai bernama Ayu Indraswari.

Selanjutnya, si ayah mengatakan Ayu Indraswari memiliki hobi kulineran.

Lokasi kesukaannya di Warung Pakem.

Ayu Indraswari, lanjut Heri, memiliki dua orang anak. Anak pertama kini berusia 8 tahun, dan si bungsu baru 1 tahun.

Heri berujar Ayu Indraswari merupakan sosok perempuan yang bertanggungjawab.

"Kalau pulang kerja, ya pulang. Paling sama anaknya bercanda. Anaknya mau minta apa baru keluar lagi," terang dia.

Sembari mengenang sosok Ayu Indraswari, Heri menceritakan kali terakhir bertemu putrinya pada Sabtu (18/3/2023) pagi.

Sore harinya, ponsel Ayu Indraswari sudah tidak aktif alias tidak dapat dihubungi.

Heri merasa berfirasat tak enak, dan menduga ada hal buruk yang menimpa Ayu Indraswari.

Ternyata, firasat Heri benar dan menjadi kenyataan.

Ayu Indraswari sudah tewas dimutilasi.

Kenal Korban Lewat Facebook

Kepada polisi, Heru mengaku mengenal korban melalui media sosial Facebook pada November 2022 lalu.

Keduanya tidak menjalin hubungan asmara, namun sudah beberapa kali bertemu dan melakukan hubungan intim.

Demikian disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra.

"Sudah beberapa kali ketemu dan beberapa kali korban dan tersangka berhubungan intim," terangnya, dilansir TribunJogja.com.

Namun, kata Nuredy, saat malam nahas itu, Minggu (19/3/2023), keduanya belum sempat berhubungan badan.

Korban dilumpuhkan oleh pelaku saat sedang membuka bajunya.

"Hasil keterangan dari tersangka bahwasannya belum sempat dilakukan hubungan badan."

"Namun pada saat korban membuka baju dan dalam keadaan lengah, (korban) langsung dipukul kepala bagian belakang kemudian lumpuh dan dilakukan eksekusi," bebernya.

Pelaku mutilasi wanita di Sleman sempat tulis suratsinggung soal gengsi dan akhirat
Pelaku mutilasi wanita di Sleman sempat tulis suratsinggung soal gengsi dan akhirat (Ist/TribunJogja/Miftahul Huda)

Terjerat Pinjol

Masih dari laman TribunJogja.com, pelaku nekat menghabisi nyawa AI karena terjerat utang pinjol Rp 8 juta di tiga aplikasi berbeda.

Utang itu menjadi penyebab pelaku gelap mata dan menghabisi nyawa korban.

"Bahwasannya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban."

"Dikarenakan tersangka terlilit utang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp 8 juta," ucap Nuredy.

Usai memutilasi Ayu, Heru diketahui masih sanggup makan mi.

Mutilasi Korban untuk Hilangkan Jejak

Setelah korban tewas, pelaku lantas dengan sadis memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian.

Motif pelaku memutilasi jasad korban adalah untuk menyembunyikan jejak pembunuhan.

Awalnya Heru berencana membuang potongan tubuh korban ke septink tank atau ke toilet penginapan.

Namun, karena memerlukan waktu yang lama untuk melakukan hal itu, pelaku berubah pikiran.

Ia memilih untuk meninggalkan potongan tubuh korban begitu saja di penginapan.

"Namun dikarenakan pekerjaan yang dilakukan oleh tersangka ini membutuhkan waktu yang lama dan pada saat yang bersangkutan makan dan minum di Warmindo sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka berubah pikiran untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke wisma dan kemudian melarikan diri," ungkapnya.

Tubuh Dipotong Jadi 65 Bagian

TKP pembunuhan disertai mutilasi itu di sebuah penginapan Jalan Kaliurang KM 18, Dusun Purwodadi RT 04 Kalurahan Pakembinangun Kecamatan Pakem, Sleman.

Mayat Ayu Indraswari ditemukan di kamar mandi, pada Senin (20/3/2023) dini hari. Kondisi mayat mengenaskan.

Bagian tubuh Ayu Indraswari dipotong menjadi beberapa bagian, berceceran di lantai.

Polisi menduga Ayu Indraswari tewas akibat pendarahan luka sayatan pada leher.

Luka tersebut sepanjang 20 centimeter, lebar 4 centimeter, kedalaman luka 9 centimeter yang mengakibatkan pendarahan.

"Dokter sudah menuliskan hasil sementara dari pemeriksaan luar saja, bahwasanya tubuh korban itu dipotong 3 bagian besar yaitu tubuh (badan) dan kedua kaki.

Lalu Ada beberapa potongan lain yaitu 62 potongan termasuk salah satu kaki sampai terlihat ke tulangnya," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, Selasa (21/3/2023), dikutip dari tribunjogja.com.

Barang bukti yang ditemukan meliputi satu pisau, gergaji, pisau cutter dan ada beberapa benda tajam lainnya.

Ayu Indraswari dimakamkan di Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, pada Senin (20/3/2023) sore.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved