Beda Sikap Gibran Rakabuming dengan Ganjar Pranowo soal Piala Dunia U20, Apa Sanksi dari PDIP?

sebelumnya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan sikap berbeda.Anak Presiden Jokowi tersebut menyatakan kesiapan Solo menjadi tuan rumah

Editor: Salomo Tarigan
Kolase tribunnews.com
Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming (kanan) 

TRIBUN-MEDAN.com - Penolakan terhadap Timnas Israel bermain di Piala Dunia U20 Indonesia disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dampaknya drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali batal hingga FIFA pun akhirnya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah.

Namun, sebelumnya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan sikap berbeda.

Anak Presiden Jokowi tersebut menyatakan kesiapan Solo menjadi tuan rumah drawing Piala Dunia U-20 2023, menggantikan Bali.

Bagamana reaksi PDI P terkiat pernyataan kadernya Gibran?

DPP PDIP memastikan tak akan memberikan sanksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu disebut Gibran sebelum Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membatalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Jadi enggak ada sanksi menyanksi. Apalagi kita-kita berbicara hal yang baik, tentang sepak bola," kata Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Hasto Kristiyanto memastikan seluruh kadernya menolak tim nasional (Timnas) Israel di Piala Dunia U-20 2023.

Hal itu terkait perbedaan sikap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster.

Hasto mengatakan DPP PDIP telah mengumpulkan seluruh kepala daerah partai berlambang banteng moncong putih itu melalui daring.

Dia menyebut pihaknya memberikan penjelasan terkait sikap menolak kedatangan Timnas Israel.

"Kami berikan penjelasan. Jadi tidak ada perbedaan," kata Hasto di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Hasto menegaskan dinamika yang terjadi merespons Piala Dunia U-20 merupakan semuanya dalam rangka membangun sepak bola yang baik.

"Hanya kemudian di tingkat implementasinya, respons di setiap masalah itu kemudian ada yang beda-beda. Itu biasa," ujarnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved