Berita Medan

Kepsek Northern Green Luruskan Isu Miring yang Beredar di Media Sosial: Tidak Ada Pelanggaran HAM

Kepala Sekolah Northern Green School meluruskan isu miring yang beredar di media sosial.

|
Tribun Medan/Alfiansyah
Kepala Sekolah Northern Green School Drs Gunawan, Kamis (6/4/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Sekolah Northern Green School, Drs Gunawan meluruskan isu miring yang beredar di media sosial.

Ia menyampaikan, isu miring itu dipublikasikan oleh seorang wanita berinisial L yang merupakan orangtua mantan murid mereka.

Baca juga: Maling Kepergok Sedang Beraksi di Toko Karpet, Aksinya Viral di Media Sosial

Wanita berinisial L tersebut telah membuat isu miring yang membuat nama sekolah mereka rusak.

"Saya selaku kepala sekolah Northern Green School mengklarifikasi terkait kasus yang sedang viral di TikTok," kata Gunawan kepada Tribun Medan, Kamis (6/4/2023).

"Sebenarnya anak didik kita ini (anak ibu L) terpukul oleh teman sekelas di kelas 1 SD, karena rebutan pensil," 

"Kasus ini langsung diselesaikan pada saat orang tua hadir ke sekolah dan kejadian ini terjadi bulan Maret 2019," sambungnya.

Ia menjelaskan, murid yang bertikai dengan anaknya L juga telah diberikan sanksi oleh pihak sekolah.

"Saat itu anak yang tidak sengaja memukul sudah diberi sanksi berupa skorsing selama 1 Minggu dan orang tua sudah menerima," sebutnya.

Lalu, ia mengatakan setelah kejadian itu, anaknya ibu L masih tetep bersekolah seperti biasa sampai bulan November 2019.

"Berarti sekitar tujuh bulan anak itu masih sekolah di Northern Green School dengan damai," ungkapnya.

Gunawan menyampaikan, selama tujuh bulan itu bersekolah anak ibu L ini tidak ada mengeluhkan apapun. 

"Bisa dibuktikan melalui postingan Instagram Northern Green School saat anak itu ikut ke pizza bersama dengan teman-teman dan guru-guru," bebernya.

Lebih lanjut dikatakannya, setelah kasus tersebut selesai dan tidak ada masalah, pada November 2019 ibu L itu terlibat konflik dengan para guru di sekolah itu.

"Ada konflik antara orang tua anak tersebut dengan guru-guru yang mengakibatkan guru-guru di sini merasa tidak nyaman," katanya.

"Ini adalah dua kasus yang berbeda tidak ada sangkut pautnya, tetapi dikatakannya seolah-olah anak tersebut di pukul dan dikeluarkan secara tidak adil," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved