Breaking News

Contoh soal SNBT 2023

Contoh Soal SNBT 2023 Pengetahuan dan Pemahaman Umum, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk UPI

Universitas Pendidikan Indonesia yang disingkat sebagai UPI adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang kampus utamanya terletak di Kota Bandung.

Penulis: Istiqomah Kaloko |
HO / TRIBUN
Contoh Soal SNBT 2023 Pengetahuan dan Pemahaman Umum, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk UPI 

TRIBUN-MEDAN.COM - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang.

Sebelum menghadapi ujian SNBT 2023, alangkah baiknya calon mahasiswa mempersiapkan diri agar masuk ke Universitas impian.

Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu kampus negeri Indonesia yang dapat kamu jadikan sebagai pilihan saat mendaftar SNBT.

Universitas Pendidikan Indonesia yang disingkat sebagai UPI adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang kampus utamanya terletak di Kota Bandung .

Sebelum memilih kuliah di UPI, ada baiknya Anda menyiapkan beberapa soal latihan.

Ada tujuh materi yang akan diujikan dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), salah satunya ialah Pengetahuan dan Pemahaman Umum.

Tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum ini dibuat untuk menguji kemampuan calon mahasiswa untuk memahami dan mengkomunikasikan pengetahuan yang dianggap penting di lingkungan budaya Indonesia, terutama keterampilan dalam berbahasa, menggunakan kata, dan keluasan serta kedalaman pengetahuan umum.

Untuk menyelesaikan soal-soal, para peserta harus mempunyai skill dalam mengetahui arti-arti sebuah kata dan perbedaannya berdasarkan konteks penggunaan, memahami struktur dan organisasi dari sebuah bacaan, memahami informasi baik yang tersurat dan tersirat.

Adapun kisi-kisi yang diujiankan nantinya seperti Ide Pokok Makna, Kata Bentuk Kata, Kesesuaian Wacana, Hubungan Antar Paragraf, dan Sinonim.

Contoh soal:

Teks berikut untuk soal nomor 1 - 2

Anggaran Negara di Dunia Tangani Covid-19

Pandemi Covid-19 diperkirakan menyebabkan perlambatan ekonomi di sejumlah negara. The Economist Intelligence Unit (EIU) memprediksi perekonomian global akan mengalami pertumbuhan minus hingga 2,2 persen pada tahun ini. Guna mengantisipasi resesi, sejumlah negara menyiapkan stimulus fiskal untuk mempertahankan perekonomiannya. Indonesia bersiap menggelontorkan Rp436,1 triliun atau 2,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menggunakannya untuk program percepatan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kebijakan yang diterapkan berupa pemberian bantuan sosial dan kartu prakerja serta insentif pajak. Lebih dari setengah anggaran itu dimanfaatkan guna menangani Covid-19.

“Kami akan mati-matian mencegah tidak terjadi krisis keuangan yang bisa mengubah penghitungan dengan memperkuat koordinasi, agar defisit bisa lebih kecil,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Singapura, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat juga telah memutuskan untuk menambah anggarannya dalam penanganan Covid-19. Singapura akan memberikan 59,9 miliar dolar Singapura untuk bantuan sosial dan perlindungan pekerja, insentif pajak, jaminan modal UKM, dan bantuan pekerja mandiri. Jerman dan Jepang bersiap mengalokasikan Rp13.125 triliun (10 persen PDB) dan Rp16.308 triliun (20 persen PDB). Jerman menggunakan anggaran tersebut untuk bantuan, pinjaman modal, penangguhan pajak perusahaan, dan subsidi gaji pekerja yang dirumahkan. Jepang menggunakannya untuk bantuan tunai rumah tangga, perlindungan pekerja dan pelaku bisnis, pinjaman sektor keuangan, dan masa tenggang pajak serta asuransi. Adapun Amerika Serikat tak ketinggalan dengan Rp32.800 triliun untuk bantuan tunai dan asuransi pekerja informal, pinjaman usaha, bantuan sektor keuangan, transportasi, dan fiskal negara.

1. Berdasarkan paragraf 1, manakah simpulan yang BENAR jika pemerintah tidak memberikan insentif pajak?

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved